Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
Matius 14:13-14
Secara manusiawi, hati Yesus berduka atas kematian Yohanes Pembaptis. Dia mencintai Yohanes dan sangat sedih dengan pemenggalannya. Jadi Dia mengundurkan diri dengan perahu ke tempat yang sepi sendirian. Tapi orang banyak yang lapar untuk lebih! Mereka ingin melihat Yesus dan mendengarkan Dia. Mereka mengenal banyak orang yang sakit dan ingin Yesus menyembuhkan mereka. Jadi mereka mencari Dia meskipun fakta bahwa Dia telah menarik diri dari kerumunan untuk menyendiri.
Apa reaksi Yesus? Apakah Dia melihat mereka dan menghela nafas, berkata kepada diri-Nya sendiri, “Mengapa mereka tidak meninggalkan saya sendiri. Apa mereka tidak tahu aku sedang berduka?” Tidak. Sebaliknya, Yesus dipenuhi dengan belas kasihan bagi mereka, dan Dia pergi kepada mereka untuk menyembuhkan banyak orang sakit diantara mereka.
Ini memberi kita wawasan tentang hati dan belas kasihan Tuhan kita. Sering kali, kita takut untuk pergi kepada Tuhan. Kita takut untuk berpaling kepada-Nya karena dosa kita. Kita takut dengan apa yang akan Dia pikirkan dan katakan kepada kita. Kita merasa bersalah dan malu dan, sebagai akibatnya, gagal mencari Dia.
Tetapi sama seperti Yesus memiliki belas kasihan bagi mereka yang mencari Dia dalam cerita ini, demikian juga Dia akan SELALU memiliki belas kasih yang terdalam bagi kita setiap kali kita mencari Dia. Jika kita mendapati hidup kita tenggelam dalam dosa, tetapi tetap lari kepada-Nya, Dia akan melihat kita dengan belas kasih dan belas kasihan. Dia tidak pernah bosan kita kembali kepada-Nya, mencari kesembuhan dan belas kasihan-Nya. Kita harus selalu memiliki harapan kepada-Nya dan berpaling kepada-Nya dengan keyakinan terbesar.
Renungkan, hari ini, betapa nyamannya anda berpaling kepada Yesus apa adanya. Apakah anda takut atau khawatir tentang apa yang Dia pikirkan tentang anda? Apakah anda malu dengan dosa atau kelemahan anda? Apakah anda khawatir Dia akan menghakimi anda dan tidak peduli? Milikilah keyakinan akan limpahan belas kasih-Nya dan larilah kepada-Nya tanpa rasa takut.
Tuhan, bantu aku untuk percaya pada kasih dan belas kasihan-Mu. Bantulah aku untuk mengetahui bahwa Engkau selalu merindukanku untuk datang kepada-Mu. Seperti Engkau yang tidak pernah bosan aku datang kepada-Mu, semoga aku juga tidak pernah bosan datang kepada-Mu. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin