Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.”
Markus 12:38-40
Penting untuk dicatat di sini bahwa Yesus berkata, “Mereka akan menerima hukuman yang sangat berat.” Kata-kata ini diucapkan dari Dia yang merupakan sumber rahmat dan kasih karunia. Hati-Nya penuh dengan kebaikan dan kasih sayang, Dia lembut dan pemaaf, dan Dia tidak menginginkan apa pun selain keselamatan kekal kita. Namun Yesus jelas bahwa ahli-ahli Taurat akan dihukum berat.
Hal pertama yang harus kita pikirkan adalah kita tidak ingin menjadi seperti para ahli Taurat! Kita tidak ingin menerima kutukan serupa. Jadi, kita harus menghindari keadaan dosa mereka. Sehingga menimbulkan pertanyaan, “Dosa ahli-ahli Taurat apa yang membuat mereka mendapat hukuman yang berat ini?”
Intinya adalah bahwa mereka adalah penipuan. Mereka dipenuhi dengan keinginan untuk “tempat-tempat terhormat”. Mereka jelas memperlakukan orang lain dengan buruk: “Mereka melahap rumah para janda.” Lebih buruk lagi, mereka menampilkan diri mereka sebagai orang yang berdoa padahal sebenarnya tidak. Akibatnya, Yesus mengutuk keras mereka.
Jadi apa yang kita pelajari dari kesalahan mereka? Kita harus belajar setidaknya dua pelajaran berikut:
1) “Tempat kehormatan” yang sebenarnya adalah tempat kerendahan hati terbesar. Kehormatan sejati, di mata Tuhan, ditemukan ketika kita melayani tanpa pemberitahuan dan memberi tanpa pengakuan. Dengan cara ini, memberi dan melayani kita dilakukan murni dari motivasi cinta dan bukan niat mementingkan diri sendiri. Orang yang rendah hati tidak berusaha untuk dipuji dan dihormati karena cinta yang mereka berikan. Tindakan memberi dan melayani itu sendiri adalah hadiah yang mereka terima.
2) Membaca doa yang panjang tidak sama dengan berdoa. Doa adalah tentang satu hal. Ini tentang masuk ke dalam persekutuan dengan Tuhan. Ini tentang membangun hubungan dengan-Nya dengan cara yang dalam, indah dan abadi. Ini tentang cinta. Doa bukanlah untuk pertunjukan atau untuk mendapatkan kekaguman dari orang lain.
Renungkan, hari ini, atas penghakiman yang keras yang Yesus keluarkan terhadap ahli-ahli Taurat. Ketahuilah bahwa ini dilakukan, sebagian, untuk mengajari kita apa yang harus dihindari dalam hidup. Hindari semua kesombongan yang egois. Carilah kerendahan hati dan doa yang benar dan kita akan sangat diberkati.
Tuhan, bantulah aku menjadi orang yang benar-benar berdoa dan beribadah. Bantu aku untuk tetap rendah hati dan benar. Bantulah aku untuk mencintai-Mu karena cinta-Mu saja. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan 06 November 2021 Renungan 08 November 2021
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7
Bagi umat yang kesulitan mengisi data, bisa meminta bantuan kepada Ketua Lingkungan masing-masing.