Renungan 08 November 2021

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.
Lukas 17:1-2

Memiliki batu kilangan yang ditempatkan di leher anda dan dibuang ke laut sangat deskriptif. Yesus menggunakan bahasa yang sangat menggugah. Batu kilangan adalah batu bulat besar dengan lubang di tengahnya. Jika ditempatkan di leher seseorang dan mereka dibuang ke laut, mereka jelas akan tenggelam ke dasar dan mati. Jadi, Yesus dengan jelas menyatakan bahwa nasib yang mengerikan ini sebenarnya lebih baik daripada nasib mereka yang menyebabkan “salah satu dari anak-anak kecil ini berbuat dosa.”

Pertama-tama, harus diklarifikasi bahwa tidak ada orang yang benar-benar dapat menyebabkan kita berbuat dosa. Dosa adalah pilihan bebas kita sendiri, dan kita sendiri, akan dimintai pertanggungjawaban atas dosa kita sendiri. Satu hal yang Yesus tunjukkan di sini adalah bahwa meskipun setiap orang harus bertanggung jawab atas tindakan dan dosa mereka sendiri, kita juga harus bertanggung jawab atas cara kita bertindak sebagai penggoda orang lain. Kita semua adalah pendosa. Oleh karena itu, dengan dosa kita, kita semua akan menggoda orang lain untuk berbuat dosa juga. Terkadang kita akan menggoda orang untuk berbuat dosa dengan memprovokasi mereka untuk marah. Di lain waktu kita akan menggoda orang lain untuk berbuat dosa dengan memberikan contoh yang buruk. Dan sebaliknya, kita juga memiliki kemampuan untuk “menggoda” orang pada kebajikan. Atau lebih tepatnya, untuk menginspirasi dan mendorong mereka.

Dengan mengatakan itu, Yesus menjelaskan bahwa nasib mereka yang bertindak sebagai penggoda orang lain, terutama “anak-anak kecil”, akan menderita konsekuensi yang lebih buruk daripada kematian sebelum waktunya. Anak-anak kecil yang dibicarakan Yesus harus dipahami sebagai mereka yang lemah dalam iman, terlalu sensitif, khususnya rentan pada saat itu dalam hidup mereka, dan rentan terhadap pengaruh luar. Ini bisa jadi seorang anak, atau bisa juga seseorang yang saat ini sedang tertatih-tatih di ambang keputusasaan, kebingungan, kemarahan, atau dosa serius lainnya. Ketika anda bertemu orang seperti ini, bagaimana anda memperlakukan mereka? Yesus memiliki belas kasih yang dalam bagi orang-orang ini dan ingin kita memiliki belas kasih yang sama. Tapi terkadang kita gagal. Kita mungkin lalai dalam tugas kita untuk menjangkau mereka. Bahkan kelalaian ini bisa menjadi bentuk yang menyebabkan “salah satu dari anak-anak kecil ini berbuat dosa.” Tentu saja, jauh lebih buruk jika kita secara aktif menghasut mereka, menghakimi mereka dengan keras, memprovokasi kemarahan mereka, menarik mereka ke dalam dosa kelemahan dan penghiburan palsu oleh pencobaan kita, dll. Kebenaran sederhananya adalah bahwa Yesus mengasihi mereka yang lemah, rentan dan berdosa, dan Dia ingin kita mengasihi mereka dengan hati-Nya. Ketika kita gagal melakukannya, Yesus akan meminta pertanggungjawaban kita atas kejatuhan mereka lebih lanjut dari kasih karunia.

Renungkan, hari ini, pada orang atau orang-orang dalam hidup anda yang tampak sangat rentan, berdosa, bingung dan tersesat saat ini. Siapa yang bergumul dengan kemarahan, atau kecanduan atau gaya hidup berdosa? Renungkan sikap anda terhadap mereka. Apakah anda menghakimi, mengutuk, meremehkan dan sejenisnya? Apakah anda menggoda mereka untuk jatuh lebih jauh ke dalam dosa kelemahan yang mereka lakukan dalam keadaan rentan, sehingga membawa mereka ke dalam dosa lebih lanjut? Atau, ketika anda bertemu seseorang yang sangat berjuang, apakah anda berpaling kepada mereka dengan belas kasih dan belas kasihan yang paling dalam, memaafkan segala cara yang mungkin mereka lakukan untuk berdosa terhadap anda, dan bekerja keras hanya untuk berada di sana untuk mereka yang membutuhkan, tidak peduli seberapa keras itu pada anda? Komit diri anda pada cinta yang mendalam dari semua “anak kecil” Tuhan dan berusaha untuk melayani mereka dengan hati Kristus sehingga suatu hari mereka akan bersukacita selamanya bersama anda di Surga.

Tuhanku yang paling berbelas kasih, Engkau mencintai orang berdosa dan sangat menginginkan mereka berpaling kepada-Mu dalam kebutuhan mereka. Tolong beri saya hati belas kasih-Mu sehingga saya akan bebas untuk mencintai mereka seperti Engkau mencintai mereka. Semoga aku tidak pernah menjadi alat pencobaan bagi mereka untuk semakin menjauh dari-Mu, tetapi sebaliknya, menjadi alat belas kasih-Mu yang tiada henti. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan 07 November 2021 – Hari Minggu Biasa Ke XXXII

Renungan 09 November 2021


DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG

Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7

Bagi umat yang kesulitan mengisi data, bisa meminta bantuan kepada Ketua Lingkungan masing-masing.

komsostidar1