Renungan 09 Juli 2021

Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
Matius 10:19-20

Ini adalah pelajaran yang mudah untuk dipahami tetapi sangat sulit untuk dijalani. Ajaran Yesus ini datang dalam konteks Dia memberi tahu para Rasul-Nya bahwa ketika mereka pergi untuk memberitakan Injil Kerajaan, mereka akan diserahkan ke pengadilan, dicambuk di rumah-rumah ibadat, dan dipimpin di hadapan gubernur dan raja. Mereka akan dianiaya di satu kota ke kota lain karena membagikan Injil. Meskipun “pembicaraan semangat” seperti itu pada awalnya mungkin tidak tampak membesarkan hati, bagian Injil yang dikutip di atas seharusnya memberikan banyak dorongan. Dorongan, yaitu, jika mereka dapat mengikuti nasihat Yesus dengan iman.

Ketika kita dikutuk, diadili, disalahpahami dan sejenisnya, sangat umum untuk mulai memasang pertahanan kita di dalam pikiran kita segera. Kita akan membenarkan tindakan kita, mendirikan pengadilan di pikiran kita di mana kita bertindak sebagai hakim dan juri dari yang lain, menemukan orang lain bersalah dan mengeluarkan hukuman. Dosa yang secara tradisional disebut sebagai “mencintai diri sendiri” adalah dosa yang berasal dari kesombongan dan bukan cinta sama sekali. Itu menggoda kita untuk membela diri, menggunakan kebijaksanaan dan nasihat manusiawi kita sendiri.

Jika kita mempertimbangkan dengan seksama ajaran Yesus di atas, kebanyakan orang akan menyadari bahwa itu adalah ajaran yang sangat sulit untuk dianut. Pada dasarnya, ketika anda dikutuk atau dianiaya oleh orang lain, tetaplah diam di dalam hati anda. Jangan langsung terpaku pada luka yang mereka timbulkan. Jangan terobsesi dengan ketidakadilan yang tampak. Jangan khawatir atau menjadi penuh kecemasan pada penganiayaan yang dirasakan. Alihkan pandangan anda kepada Yesus, pertimbangkan hanya Suara-Nya dan Kebenaran-Nya. Dan alih-alih melihat luka yang menimpa anda, lihatlah orang yang menyebabkannya. Dan lihatlah mereka dengan cinta. Mereka bukan musuh, mereka adalah medan pertempuran untuk Kebenaran, dan itu adalah misi anda untuk membantu mereka mendengar kebenaran Tuhan. Jadi bagaimana anda melakukannya? Jawaban Yesus lugas. “Kamu akan diberikan pada saat itu apa yang harus kamu katakan.” Lebih jauh, Yesus menjelaskan bahwa pastilah “Roh Bapamu” yang berbicara melalui anda dalam kasus seperti itu.

Menghayati ajaran seperti itu secara khusus membutuhkan dua hal: kerendahan hati dan kepercayaan. Kerendahan hati akan membuat godaan untuk mencintai diri sendiri (sombong) dikesampingkan. Ini penting jika anda ingin mendengar Suara Tuhan berbicara kepada anda dan, pada akhirnya, membiarkan Dia berbicara melalui anda. Kedua, penting bagi anda untuk percaya bahwa apa yang Yesus katakan adalah benar. Anda harus percaya bahwa, jika anda rendah hati dan terbuka terhadap Suara-Nya, Dia akan memberi anda kata-kata-Nya ketika Dia menginginkannya diucapkan. Ini sulit karena kita sering ingin mengatakan jauh lebih banyak daripada yang Tuhan ingin katakan. Tuhan sering memanggil kita untuk diam dalam menghadapi ketidakadilan. Keheningan yang juga dijiwai dengan cinta untuk si penganiaya. Ini membutuhkan banyak kepercayaan pada kasih karunia Allah, yang menghasilkan banyak amal di pihak anda.

Renungkan, hari ini, atas ajaran Tuhan kita ini. Pertimbangkan bagaimana anda bereaksi ketika seseorang mengutuk atau menghakimi anda. Bagaimana anda menanggapi penganiayaan seperti itu? Mulailah dengan keheningan, alihkan pandangan anda ke yang lain karena cinta untuk mereka, dan kemudian dengarkan dan nantikan Tuhan. Tunggu sampai Dia memberi anda kata-kata untuk diucapkan. Melakukan hal itu tidak hanya baik untuk penganiaya, tetapi juga sangat baik untuk jiwa dan kesucian hidup anda sendiri.

Tuhanku yang penuh kesabaran, Engkau, yang adalah Juruselamat Dunia dan Tuhan dari semua, membiarkan Diri-Mu dituduh, dihakimi, dan dikutuk secara salah. Selama itu semua, Engkau tetap diam dan berbicara hanya ketika Bapa berbicara melalui DiriMu. Tolong aku untuk dibebaskan dari semua kesombongan, Tuhan yang terkasih, sehingga aku hanya akan mengucapkan kata-kata suci-Mu, hanya memikirkan pikiran yang diilhami oleh-Mu dan bertindak hanya atas perintah cinta suci-Mu. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan 08 Juli 2021

komsostidar1