Thu. Mar 28th, 2024

Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah.
Matius 10:27

Apa yang Tuhan kita bicarakan kepada anda dalam “kegelapan” dan apa yang anda “dengar bisikan” dari-Nya? Ini adalah pertanyaan penting untuk dipertimbangkan, karena apa pun yang diucapkan seperti itu harus diucapkan “dalam terang” dan dinyatakan “di atap rumah”.

Ingatlah bahwa ketika orang pertama kali datang kepada Yesus, ingin tahu tentang Dia, Dia sering berbicara dengan cara terselubung, dalam kiasan dan dalam perumpamaan. Metode pengajaran ini adalah langkah pertama dalam pewahyuan mendalam Yesus yang berkelanjutan kepada kita. Perumpamaan dan berbagai kiasannya dimaksudkan untuk menarik pendengar agar memperhatikan pesan yang lebih dalam.

Ingatlah juga bahwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hal ini telah Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Saatnya akan tiba ketika Aku tidak lagi berbicara kepadamu dalam bentuk angka, tetapi Aku akan memberi tahu kamu dengan jelas tentang Bapa” (Yohanes 16:25). Dengan cara apa Tuhan kita berbicara kepada anda?

Saat kita bertumbuh dalam iman, dan menjadi semakin akrab dengan Tuhan, Dia akan mulai “mengangkat tabir”, bisa dikatakan, dan akan mulai membisikkan kebenaran-Nya yang terdalam kepada kita di dalam lubuk jiwa kita. Dia akan berkomunikasi kepada kita dengan cara yang jauh melampaui pesan terselubung dari perumpamaan dan kiasan-Nya dan akan mengomunikasikan diri-Nya kepada kita, dengan cara yang melampaui kata-kata.

Perikop Injil di atas, ketika diambil dengan sendirinya, tampaknya dengan jelas menunjukkan bahwa ada banyak hal yang ingin Tuhan katakan kepada kita dengan cara yang jelas. Tetapi Dia ingin berbicara kepada kita dalam “kegelapan” kehidupan batin kita dan dengan bisikan lembut yang hanya dapat didengar ketika kita memberikan perhatian penuh kepada-Nya. Santo Yohanes dari Salib, misalnya, berbicara banyak tentang “kegelapan iman” yang dengannya komunikasi terdalam dari Tuhan kita diterima. Komunikasi ini melampaui kata-kata, konsep dan gambar dan hanya dapat dikomunikasikan secara langsung dan spiritual melalui doa yang diresapi. Doa yang diresapi bukanlah sesuatu yang dapat anda capai sendiri; itu adalah karunia di mana Tuhan terus-menerus menarik anda lebih dalam, anda merespons dan dipanggil lebih dalam lagi, dan anda harus terus merespons.

Perikop Injil di atas juga dengan jelas menunjukkan bahwa Tuhan ingin kita membagikan iman yang paling murni ini kepada orang lain. Untuk membagikannya dalam terang dan mengumumkannya di atap rumah. Ini pertama-tama dilakukan melalui kesaksian hidup kita, dengan membiarkan kasih karunia Allah yang mengubahkan bersinar melalui kita dengan cara-cara yang hanya dapat Dia lakukan. Itu juga dilakukan dengan memperhatikan saat-saat ketika Tuhan ingin menggunakan anda untuk membagikan kebenaran-Nya yang lebih dalam dan sering terselubung dengan orang lain. Pertama-tama Tuhan harus berbicara kepada anda, dan kemudian pada dorongan kasih karunia-Nya, Dia akan, kadang-kadang, menggunakan anda untuk membagikan Dia dengan orang lain.

Renungkan, hari ini, atas tindakan ganda yang diperintahkan oleh Tuhan kita ini. Pertama dengarkan Dia. Dengarkan Dia dalam “kegelapan iman.” Biarkan Dia menarik anda ke dalam keyakinan terdalam dan paling pasti tentang cinta dan belas kasihan-Nya dan Diri-Nya. Kemudian, saat anda menikmati komunikasi yang tersembunyi dan suci dari Tuhan kita ini, carilah cara yang dengannya Dia ingin berbicara kepada orang lain melalui anda. Anda tidak harus memulai proklamasi ini, anda hanya perlu menanggapi ketika Dia mengarahkan anda. Dengan membangun tingkat doa yang dalam dengan cara ini, anda tidak hanya akan mengenal Tuhan kita dengan cara yang melampaui kata-kata, anda juga akan tahu bagaimana dan kapan Dia ingin berbicara kepada orang lain melalui anda.

Yesusku yang baik, Engkau ingin berbicara kepadaku dan semua anak-anakMu dengan cara yang dalam, mendalam dan melampaui kata-kata. Tolong tarik aku lebih dalam masuk ke komunikasi cinta-Mu ini sehingga aku dapat melihat di balik tabir dan mengenal-Mu apa adanya. Tolong juga gunakan aku, Tuhan yang terkasih, untuk berbicara kepada orang lain seperti yang ingin Engkau katakan. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan 09 Juli 2021