Renungan 17 Agustus 2021

Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?”
Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”
Matius 19:24-26

Menurut salah satu tradisi, “lubang jarum” mengacu pada gerbang di tembok Yerusalem. Pada siang hari, ada sebuah gerbang besar yang terbuka sehingga unta dapat dengan mudah melewatinya. Namun pada malam hari, gerbang yang lebih besar ditutup dan ada lubang yang lebih kecil di tengah gerbang yang memungkinkan orang untuk melewatinya. Namun, seekor unta tidak dapat melewati lubang yang lebih kecil itu kecuali jika ia berlutut, melepaskan bebannya dari punggungnya, dan kemudian merangkak masuk. Dalam referensi cerita ini, Santo Anselmus menyatakan bahwa “orang kaya tidak boleh melewati jalan sempit yang menuju kepada kehidupan, sampai ia telah menanggalkan beban dosa, dan beban kekayaan, yaitu dengan berhenti mencintai kekayaannya” (Catena Aurea). Jadi, mungkinkah seekor unta masuk melalui “lubang jarum” dan, oleh karena itu, seorang kaya masuk ke Surga? Ya. Tetapi hanya dalam kondisi berlutut, merendahkan diri, dan membersihkan diri dari “kantong” kekayaan mereka.

Bagi mereka yang benar-benar kaya akan hal-hal duniawi, perikop Injil ini mungkin sulit untuk dibaca dan direnungkan. Itu diucapkan sehubungan dengan pria muda kaya yang bertanya kepada Yesus bagaimana dia bisa masuk ke dalam hidup yang kekal. Jawaban Yesus adalah “pergi, jual apa yang kamu miliki dan berikan kepada orang miskin, dan kamu akan memiliki harta di surga.” Mendengar itu, pemuda kaya itu pergi dengan sedih karena dia jelas-jelas terikat dengan kekayaannya.

Penjelasan Yesus di atas, bagaimanapun, seharusnya memberikan harapan bagi siapa saja yang bergumul dengan harapan yang tinggi ini. Para murid benar-benar terganggu oleh apa yang Yesus katakan, dan itulah sebabnya Yesus melanjutkan dengan mengatakan, “Bagi manusia ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Bagi Tuhan segala sesuatu mungkin! Pernyataan fakta ini harus dengan hati-hati direnungkan dan diyakini oleh siapa saja yang berjuang untuk tidak terlalu terikat pada kekayaan materi. Perlu juga dicatat bahwa seseorang dapat terikat pada kekayaan bahkan jika mereka tidak memiliki kekayaan. Keinginan untuk lebih adalah keterikatan yang perlu dibersihkan, bukan kepemilikan kekayaan yang sebenarnya. Bahkan, adalah mungkin untuk memiliki banyak harta dan tidak terikat padanya sama sekali. Inilah keindahan kemiskinan roh. Pernyataan Yesus di atas diucapkan karena kasih kepada mereka yang terlalu terikat dengan hal-hal duniawi. Jadi jika ini adalah anda, kasihanilah diri anda sendiri dan perhatikan baik-baik kata-kata Yesus dan pergumulan batin anda dengan hal ini.

Renungkan, hari ini, atas pernyataan Yesus yang jelas dan tidak ambigu ini. “Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Apakah anda percaya ini? Bisakah anda menerima ini? Apakah Yesus berbicara kepada anda melalui perikop ini? Sekali lagi, bahkan jika anda miskin secara materi, apakah keinginan anda untuk kaya itu kuat? Jika demikian, bagian ini juga berlaku untuk anda. Biarkan bagian ini duduk di dalam hati anda dengan cara yang penuh doa dan cobalah untuk sejujur ​​mungkin dengan diri anda sendiri saat anda membacanya. Jangan ragu untuk memilih kekayaan Surga yang sebenarnya daripada hal-hal yang berlalu di dunia ini. Pada akhirnya, nilai kekayaan spiritual jauh melebihi apa pun yang anda miliki untuk waktu singkat anda di bumi.

Tuhan sumber kekayaan sejati, Engkau menginginkan agar kita masing-masing dipenuhi dengan kekayaan spiritual yang jauh lebih besar daripada apa pun yang dapat kita peroleh di dunia ini. Tolong bebaskan saya dari keterikatan saya pada kekayaan materi sehingga saya bisa hidup bebas dari beban itu. Bantulah saya untuk melihat nilai harta karun kasih karunia dan belas kasihan-Mu dan untuk menjadikan kekayaan sejati ini sebagai satu-satunya fokus hidup saya. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan 16 Agustus 2021 Renungan 18 Agustus 2021


DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG

Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7

Bagi umat yang kesulitan mengisi data, bisa meminta bantuan kepada Ketua Lingkungan masing-masing.

komsostidar1