Renungan 19 Januari 2022

Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.
Markus 3:2

Tidak butuh waktu lama bagi orang Farisi untuk membiarkan kecemburuan menutupi pemikiran mereka tentang Yesus. Orang-orang Farisi menginginkan semua perhatian. Mereka ingin dihormati dan disanjung sebagai guru hukum yang otentik. Jadi ketika Yesus muncul, dan banyak yang tercengang dengan otoritas yang Dia ajarkan, orang-orang Farisi segera mulai mengkritik Dia.

Realitas menyedihkan yang kita saksikan dalam tindakan mereka adalah bahwa mereka tampaknya buta terhadap kejahatan mereka sendiri. Kecemburuan yang memenuhi mereka membuat mereka tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya bertindak dengan sangat irasional. Ini adalah pelajaran penting dan sangat sulit untuk dipelajari.

Dosa membingungkan kita, terutama dosa rohani seperti kesombongan, iri hati dan amarah. Oleh karena itu, ketika seseorang termakan oleh salah satu dari dosa-dosa ini, kemungkinan besar orang itu bahkan tidak menyadari betapa irasionalnya dia.Seperti yang terjadi pada orang Farisi.

Yesus ditempatkan dalam situasi di mana Dia memilih untuk menyembuhkan seseorang pada hari Sabat. Ini adalah tindakan belas kasihan. Hal ini dilakukan karena cinta untuk membebaskannya dari penderitaan. Meskipun ini adalah mukjizat yang luar biasa, pikiran orang-orang Farisi yang terganggu hanya mencari cara untuk mengubah tindakan belas kasihan ini menjadi sesuatu yang berdosa. Sungguh pemandangan yang mengerikan.

Meskipun ini mungkin pada awalnya tidak menginspirasi pemikiran untuk direnungkan, itu perlu untuk direnungkan. Mengapa? Karena kita semua bergumul, sampai batas tertentu, dengan dosa-dosa seperti ini. Kita semua berjuang dengan membiarkan kecemburuan dan kemarahan menyelinap masuk dan mengubah cara kita berhubungan dengan orang lain. Kemudian, terlalu sering kita membenarkan tindakan kita seperti yang dilakukan oleh orang-orang Farisi.

Renungkan, hari ini, pada pemandangan yang paling disayangkan ini. Tetapi renungkan hal itu dengan harapan bahwa contoh buruk orang Farisi akan membantu anda mengidentifikasi kecenderungan yang sama di dalam hati anda sendiri. Melihat kecenderungan-kecenderungan yang mereka perjuangkan ini seharusnya membantu membebaskan anda dari jatuh ke dalam pemikiran irasional yang muncul sebagai akibat dari dosa.

Tuhan Yesusku yang maha pengasih, ampunilah aku atas segala dosaku. Aku meminta maaf dan berdoa agar dapat melihat semua yang mengaburkan pemikiran dan tindakanku. Bebaskan aku dan bantu aku untuk mencintaiMu dan orang lain dengan cinta murni yang harus aku miliki. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan 18 Januari 2022 Renungan 20 Januari 2022


DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG

Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7

Bagi umat yang kesulitan mengisi data, bisa meminta bantuan kepada Ketua Lingkungan masing-masing.

komsostidar1