
Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
Markus 5:28
Inilah contoh orang yang datang kepada Yesus dengan iman yang besar.Kisah yang menarik, karena kita diberi karunia untuk dapat mengimaninya.
Wanita ini telah sangat menderita selama bertahun-tahun. Dia mencoba semua yang dia bisa untuk disembuhkan oleh dokter. Dia menghabiskan semua yang dia punya. Dan kemudian, dalam keadaan putus asa ini, wanita itu berbalik dengan iman kepada Yesus.
Mungkin dia memiliki keyakinan yang besar sepanjang hidupnya; kami tidak tahu. Apa yang kita ketahui adalah bahwa dalam penderitaannya, dia sangat rendah hati dan tidak punya pilihan. Dalam kondisi yang sederhana ini, dia melakukan apa yang dilakukan oleh orang suci mana pun. Dia berpegang pada keyakinan bahwa Yesus adalah jawabannya. Ketika semuanya gagal, Yesus tidak akan mengecewakannya. Mungkin dia tidak tahu apakah dia akan disembuhkan secara fisik, tetapi dia tahu dia harus berpaling kepada Yesus.
Ada pelajaran besar dalam cerita ini, bahwa kita harus memiliki kedalaman kepercayaan yang sama dan komitmen yang sama untuk berpaling kepada Yesus dengan hidup kita. Bahkan jika kita belum mencoba setiap pilihan lain dalam hidup, kita semua harus menerima kesaksian yang diberikan wanita ini.
Berpaling kepada Yesus dengan keyakinan dan iman yang mendalam berarti kita tahu bahwa kehendak-Nya adalah yang terpenting. Itu berarti bahwa kita memilih Dia di atas segalanya dan dalam setiap situasi kehidupan. Itu berarti kita tidak hanya berpaling kepada-Nya dengan masalah kita, kita juga berpaling kepada-Nya dengan sukacita dan berkat kita. Segala sesuatu yang kita lakukan harus berasal dari keyakinan batin yang mendalam bahwa Yesus adalah jawaban atas segala sesuatu dalam hidup.
Mungkin itu terdengar agak berlebihan. Mungkin kita memiliki kebiasaan untuk berpaling kepada-Nya hanya ketika segala sesuatu tampaknya mengecewakan kita. Tapi seharusnya tidak begitu. Kita dipanggil untuk membangun kebiasaan sehari-hari untuk berusaha “menyentuh pakaian-Nya”. Ini adalah cara untuk mengatakan bahwa kita harus selalu mengarahkan hati, pikiran, kehendak dan jiwa kita kepada-Nya.
Renungkan, hari ini, seberapa dalam kebiasaan anda menjangkau Yesus. Apakah Dia yang pertama anda puji dalam berkat anda? Dan apakah Dia orang pertama yang anda tuju dalam ketakutan dan pergumulan anda? Bangun kebiasaan batin ini dan anda akan melihat keajaiban kasih karunia dalam hidup anda.
Tuhan, tolong aku untuk selalu kembali kepada-Mu dalam segala hal. Bantu aku untuk mempercayai-Mu ketika hidup terasa sulit dan ketika segala sesuatunya tampak berantakan. Bantu aku untuk juga berpaling kepada-Mu dalam semua berkat yang aku terima. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin