Renungan 28 Juni 2021

Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia  tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
Matius 8:19-20

Tidak jelas dari perikop ini saja mengapa Yesus menjawab ahli Taurat ini seperti yang Dia lakukan. Pada awalnya, pernyataan juru tulis itu tampak sangat saleh: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Tetapi banyak Bapa Gereja, dalam refleksi mereka tentang percakapan antara Yesus dan ahli Taurat ini, menawarkan wawasan yang bermanfaat.

Pertama-tama, perhatikan bahwa Yesus tidak menerima usulan ahli Taurat untuk menjadi pengikut-Nya atau menolaknya. Sebaliknya, Yesus hanya membuat pernyataan yang menjelaskan apa yang terlibat dalam menjadi pengikut-Nya.Ahli Taurat ini berkeinginan mengikuti Yesus karena dia pikir akan ada imbalan besar yang diberikan kepadanya dengan melakukannya. Bagaimanapun juga, Yesus adalah pembuat mukjizat, menjadi sangat populer, dan menunjukkan potensi untuk menjadi pemimpin yang hebat. Oleh karena itu, motivasi batin ahli Taurat ini untuk mengikuti Yesus kemanapun Yesus pergi adalah motivasi yang patut dipertanyakan. Apakah dia ingin mengikuti Yesus karena dia pikir itu akan menguntungkan dia dalam hal-hal duniawi?

Tanggapan Yesus kepada ahli Taurat ini mengungkapkan dua hal. Pertama, menghilangkan semua kesalahpahaman tentang apa artinya mengikuti Yesus. Jika ahli Taurat ingin mengikut Yesus, maka dia harus siap untuk mengikuti Dia ke dalam kemiskinan dan tunawisma daripada kekayaan dan harta benda. Yesus ingin menjelaskankepada ahli Taurat ini tentang apa yang dia pilih. Kedua, tanggapan Yesus tentu saja merupakan undangan kepada ahli Taurat untuk mengikuti-Nya, tetapi hanya dalam terang pengetahuan baru ini. Dengan kata lain, Yesus berkata, “Ya, ikutlah Aku. Tapi ketahuilah apa artinya itu. Mengikuti Yesus tidak akan menghasilkan kekayaan duniawi tetapi dalam kemiskinan duniawi.

Mengapa anda mengikuti Yesus? Penting untuk mempertimbangkan motivasi anda sesekali. Beberapa memilih untuk mengikuti Yesus karena begitulah cara mereka bisa dibangkitkan kelak. Orang lain melakukannya karena itu membuat mereka merasa lebih baik untuk melakukannya. Dan yang lain lagi melakukannya karena mereka pikir itu akan membuat hidup mereka lebih baik dalam berbagai cara. Tapi apa motivasi ideal untuk mengikuti Tuhan kita? Motivasi ideal untuk mengikuti Yesus secara total dan teguh sangat sederhana. Kita mengikuti Dia karena Dia adalah Anak Allah dan Juruselamat Dunia. Dia datang untuk memanggil kita kepada Diri-Nya dan telah mengundang kita untuk hidup dalam persatuan dengan-Nya melalui iman. Jadi idealnya, kita akan mengikuti Yesus hanya karena itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Kita tidak akan melakukannya karena apa yang disebut aspek manfaat. Cinta, dalam bentuknya yang paling murni, tidak mencintai yang lain karena apa yang kita dapatkan darinya (cinta yang berbalas). Cinta yang murni adalah pemberian yang diberikan kepada orang lain karena mereka layak mendapatkan cinta kita. Dan bersama Yesus, Dia layak mendapatkan cinta dan penyembahan kita hanya karena Siapa Dia.

Renungkan, hari ini, tentang Yesus yang mengundang anda untuk mengikuti Dia ke dalam kemiskinan, keterpisahan dari semua, kesederhanaan hidup dan akhirnya pengorbanan seluruh hidup anda. Apakah anda mengerti apa artinya menjadi pengikut Kristus Yesus? Apakah anda mengerti bahwa mengikuti Yesus tidak dapat dilakukan untuk alasan egois? Apakah anda menyadari bahwa mengatakan “Ya” kepada Tuhan kita berarti mengatakan “Ya” pada Salib-Nya? Renungkan kehidupan Yesus dan renungkan apakah anda bersedia mengikuti-Nya ke dalam kemiskinan di Salib atau tidak. Jika anda dapat membuat pilihan untuk mengikuti Tuhan kita, mengetahui sepenuhnya apa yang anda katakan “Ya”, maka hasil akhirnya juga akan menjadi membuat anda menjadi bagian yang mulia dalam kehidupan kebangkitan-Nya.

Tuhanku yang mulia, Engkau berjalan di dunia ini dalam kemiskinan, penolakan dan penderitaan. Engkau tidak memiliki rumah duniawiMu sendiri tetapi sekarang hidup dalam kekayaan Surga. Bantu aku untuk mengikuti-Mu, ya Tuhan, kemanapun Engkau menuntunku dalam hidup ini. Jika Engkau menuntunku pada kemiskinan dan penderitaan duniawi, aku berterima kasih kepada-Mu. Aku berterima kasih kepada-Mu dan memilih untuk mengikuti-Mu apa pun yang terjadi. Beri aku rahmat yang kubutuhkan untuk mengikuti-Mu murni karena cinta kepada-Mu, karena Engkau adalah Tuhan dan layak menerima semua pujian dan penyembahanku. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan 27 Juni 2021 – HARI MINGGU BIASA KE XIII

Renungan 29 Juni 2021

komsostidar1