“Tuhan Raja Yang Nampak Dalam Sesama”
Hari ini adalah hari minggu terakhir dalam tahun liturgi Gereja; dan Gereja merayakan pesta Kristus Raja Semesta Alam. Raja segala raja yang akan datang dalam kemuliaan dan semarak. Di hadapan-Nya semua kita akan diadili, baik yang hidup maupun yang sudah meninggal. Pada pengadilan akhir itu tidak dipertanyakan kepada kita tentang apa pekerjaan dan status kita, tidak juga tentang kerajinan, kesuksesan atau kehebatan yang pernah kita lakukan; juga tidak tentang kemalasan dan kegagalan pekerjaan kita. Bagi sang Raja semesta alam, Ia punya satu kriteria yakni, “apa dan bagaimana kita bersikap terhadap sesama kita. Bagaimana kita memperlakukan sesama kita”. Karena “Segala sesuatu yang telah kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina, itu kamu lakukan terhadap Aku sendiri”. Dalam diri sesama seperti itulah Sang Raja Yesus Kristus itu hadir.
Allah, gembala sejati, sekaligus akan menjadi hakim bagi domba-doma-Nya itu. Ia sudah mencurahkan segala kasih dan perhatian-Nya kepada umat yang dikasihi-Nya. Hal ini tidak berarti bahwa mereka boleh berlaku seenak mereka. Tuhan mengharapkan tanggapan umat terhadap kasih yang dilimpahkan-Nya. Tuhan akan memberikan penilaian kepada kawanan domba-Nya dan mereka yang tidak menanggapi kasih itu sebagaimana yang diharapkan Tuhan akan disingkirkan. Tetapi yang dengan rela menanggapi kasih itu akan tetap tinggal damai dan sejahtera.
Memperlakukan sesama adalah kriteria atau syarat dalam pengadilan terakhir. Sesama yang didalamnya Tuhan hadir tidak lain adalah mereka yang sakit, miskin, lapar, haus, hina, yang tak punya rumah, pakaian, yang dipenjara dan dilupakan. Mereka itu ada di sekitar kita. Dan dalam orang-orang seperti itulah, sejauhmana hati dan perhatian yang telah kita berikan.
Sang Raja tampil seperti seorang gembala. Ia adalah gembala agung, yang selama hidup-Nya telah memberikan hidup-Nya, diri-Nya bagi mereka yang sakit, yang kesepian, miskin, Mereka inilah pemilik kerajaan dan yang ikut dalam Kerajaan Kristus sang Raja semesta alam. Allah sendiri dalam Yesus Kristus selalu berpihak pada mereka yang menderita. Tuhan memberikan perhatian penuh kasih kepada domba-domba-Nya, terutama yang sakit dan menderita. Tuhan sang gembala selalu mengundang untuk dtang kepada-Nya, gembala yang sejati itu. Kepada mereka yang tersesat dipanggil untuk datang kepada-Nya. Mereka yang menderita diundang untuk mendapatkan penghiburan. Semua diundang untuk mempercayakan diri kepada-Nya. Dan yang datang kepada-Nya tidak akan dikecewakan. Tuhan hanya ingin mengasihi mereka dan membebaskan mereka dari segala penderitaan; Ia sama sekali tidak membutuhkan apa pun dari mereka. Yang datang kepada-Nya tidak akan dirugikan tetapi justru akan mendapatkan kasih dan perhatian.
Bagaimana nasib kita, sangatlah ditentukan oleh bagaimana sikap dan perlakuan kita terhadap sesama, terlebih yang miskin dan menderita. Tuhan melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat manusia seperti masa depan, keinginan hati setiap manusia; dan Dialah yang menguasai dunia dan segala yang terjadi di dalamnya. Maka yang percaya kepada-Nya akan ikut memerintah di dalam Kerajaan Allah. Seperti domba-domba yang mengenal suara Gembalanya dan mengikuti sang gembala. Orang yang selama hidupnya meneladan Kristus Sang Gembala Agung, dengan tindakan kasih yang nyata, mengunjungi yang sakit, menghibur yang kesepian, menolong yang miskin dan yang mengusahakan damai di mana pun mereka berada, maka akan ikut dalam Kerajaaan Kristus, Sang Raja semesta alam.
Kita berdoa: Ya Kristus Raja semesta alam, rajailah hati dan hidupku, sekarang dan selalu, sepanjang segala masa. Amin. **
Ditulis oleh Rm. Frans Emanuel Da Santo, Pr; Sekretaris Komkat KWI
Sumber : komkat-kwi.org