Mon. Dec 11th, 2023
renungan harian katolik

Renungan Harian Katolik 02 Februari 2023
Pesta Persembahan Tuhan

“Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”
Lukas 2:29-32

Pada saat kelahiran Yesus, ada seorang pria bernama Simeon yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk mempersiapkan satu momen penting. Seperti semua orang Yahudi yang setia pada saat itu, Simeon sedang menunggu kedatangan Mesias. Roh Kudus telah mengungkapkan kepadanya bahwa dia memang akan melihat Mesias sebelum kematiannya—dan ini terjadi ketika Maria dan Yusuf membawa Yesus ke Bait Suci untuk mempersembahkan Dia kepada Tuhan sebagai seorang bayi.

Coba bayangkan pemandangannya. Simeon telah menjalani kehidupan yang suci dan saleh. Dan jauh di lubuk hati nuraninya, dia tahu bahwa hidupnya di bumi tidak akan berakhir sampai dia diberi hak istimewa untuk melihat Juruselamat Dunia dengan matanya sendiri. Dia mengetahui hal ini dengan karunia iman yang istimewa, pewahyuan batin dari Roh Kudus, dan dia percaya.

Sangat membantu untuk memikirkan tentang karunia pengetahuan unik yang dimiliki Simeon sepanjang hidupnya. Biasanya kita mendapatkan pengetahuan melalui panca indera kita. Kita melihat sesuatu, mendengar sesuatu, mengecap, mencium, atau merasakan sesuatu, dan akibatnya mengetahui bahwa itu benar. Pengetahuan fisik sangat andal dan merupakan cara normal kita mengetahui berbagai hal. Tetapi karunia pengetahuan yang dimiliki Simeon ini berbeda. Itu lebih dalam dan bersifat spiritual. Dia tahu bahwa dia akan melihat Mesias sebelum dia meninggal, bukan karena persepsi indrawi eksternal yang dia terima tetapi karena wahyu batiniah dari Roh Kudus.

Kebenaran ini menimbulkan pertanyaan, jenis pengetahuan manakah yang lebih pasti? Sesuatu yang Anda lihat dengan mata, sentuh, cium, dengar atau cicipi? Atau sesuatu yang Tuhan katakan kepada Anda di kedalaman jiwa Anda melalui wahyu kasih karunia? Meskipun jenis pengetahuan ini berbeda, penting untuk dipahami bahwa pengetahuan spiritual yang diberikan oleh Roh Kudus jauh lebih pasti daripada apa pun yang dirasakan melalui panca indera saja. Pengetahuan spiritual ini memiliki kekuatan untuk mengubah hidup Anda dan mengarahkan semua tindakan Anda menuju wahyu itu.

Bagi Simeon, pengetahuan batin yang bersifat spiritual ini tiba-tiba menyatu dengan panca inderanya ketika Yesus dibawa ke Bait Suci. Simeon tiba-tiba melihat, mendengar dan merasakan Anak ini yang dia tahu suatu hari akan dilihatnya dengan matanya sendiri dan disentuh dengan tangannya sendiri. Bagi Simeon, saat itu adalah saat puncak hidupnya.

Renungkan, hari ini, atas apa pun yang Tuhan kita telah katakan kepada Anda di kedalaman jiwa Anda. Terlalu sering kita mengabaikan suara lembut-Nya saat berbicara, lebih memilih hidup hanya di dunia indrawi. Tetapi realitas spiritual di dalam diri kita harus menjadi pusat dan landasan hidup kita. Di sanalah Allah berbicara, dan di sanalah kita juga akan menemukan tujuan dan makna utama hidup kita.

Tuhan, aku berterima kasih kepada-Mu untuk banyak cara di mana Engkau berbicara kepadaku siang dan malam di kedalaman jiwaku sendiri. Tolong aku untuk selalu memperhatikan-Mu dan suara lembut-Mu saat Engkau berbicara kepadaku. Kiranya suara-Mu sendiri menjadi pedoman arah hidupku. Semoga aku percaya pada Firman-Mu dan tidak pernah goyah dari misi yang telah Engkau berikan kepadaku. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan Harian Katolik 01 Februari 2023

Renungan Harian Katolik 03 Februari 2023


Media Sosial Paroki St Andreas Tidar :

Instagram - Wikipedia
logo facebook