
Renungan Harian Katolik 05 Februari 2023
Hari Minggu Biasa V
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Matius 5:14-16
Kita semua pernah mengalami saat ketika lampu padam dan kita berada dalam kegelapan. Dalam hal ini, jika Anda menyalakan lilin dan meletakkannya di tengah ruangan, cahayanya akan membuat banyak perbedaan. Satu lilin di ruangan yang gelap mengubah ruangan itu, menjadikannya tempat tinggal yang lebih nyaman.
Dengan menggunakan gambaran itu, pertimbangkan baris pertama dalam metafora Yesus di atas. “Kamu adalah terang dunia.” Cobalah untuk melihat diri Anda sebagai lilin tunggal dalam kegelapan. Itu adalah misi Anda. Sama seperti satu lilin dapat memberi cahaya ke seluruh ruangan, demikian pula Anda mampu menjadi sumber cahaya bagi banyak orang lainnya.
Salah satu misi utama yang kita semua terima dalam hidup adalah membiarkan terang kasih karunia Allah “bersinar di hadapan orang lain.” Hasil dari memenuhi misi ini adalah bahwa orang lain akan melihat perbuatan baik kita yang diilhami oleh Tuhan, dan mereka akan memuliakan Bapa di Surga. Dengan demikian, misi Anda memancarkan terang Kristus bagi orang lain, menghasilkan Tuhan dipuji dan dimuliakan.
Pernyataan Yesus yang lengkap ini sangat membantu untuk dipertimbangkan ketika kita bergumul dengan kesombongan. Kebanggaan adalah cara untuk menunjuk diri kita sendiri. Ini adalah tindakan egois yang membuat kita menjadi sorotan sebagai cara untuk mencoba menjadi objek pujian orang lain. Tetapi apa yang Yesus katakan kepada kita adalah bahwa ketika kita dengan benar memenuhi peran kita sebagai terang dunia, ketika kita memancarkan Terang Kristus, orang lain akan terinspirasi bukan untuk memuji kita melainkan untuk memuliakan Allah sebagaimana Dia bertindak melalui kita.
Dengan demikian, hal yang indah tentang Tuhan yang dimuliakan adalah bahwa Tuhan sering menginginkan kita untuk berbagi dalam kemuliaan itu. Itu berarti bahwa jika Anda melakukan tindakan amal untuk orang lain, dan mereka sangat berterima kasih kepada Anda, “terima kasih” mereka adalah tindakan memuliakan Tuhan ketika dipahami bahwa Anda bertindak karena cinta Tuhan. Allah terpuji ketika kita, anak-anak-Nya, saling memberi dan menerima cinta dan hormat karena iman kita.
Renungkan, hari ini, pada dua hal. Pertama, pikirkan tentang orang-orang yang kepadanya Allah telah memanggil Anda untuk menyinari terang-Nya. Siapakah dalam hidup Anda yang membutuhkan tindakan cinta, amal, belas kasihan, pengampunan atau kasih sayang? Berkomitmenlah untuk menjadi terang Tuhan bagi mereka dalam kegelapan mereka. Kedua, pikirkan tentang mereka yang telah menyinari Anda dengan Terang Kristus. Ketika hal ini terjadi, bagaimana tanggapan Anda? Semoga tanggapan Anda adalah salah satu rasa syukur yang tidak hanya mengembalikan cinta kepada sesama tetapi juga memuliakan Tuhan melalui rasa syukur Anda. Jadilah terang dunia bagi dunia yang membutuhkan dan carilah terang itu saat bersinar terang melalui orang lain. Inilah satu-satunya cara untuk keluar dari kegelapan yang terus-menerus mencoba menyelimuti kita.
Tuhan, Engkaulah Cahaya sejati Yang menghalau setiap kegelapan dalam hidup. Engkau adalah Terang hidupku dan bersinar terang untuk dilihat semua orang. Bantu diriku untuk melihat cahayaMu seperti yang bersinar pada orang lain dan untuk memuliakan Engkau atas pemberian itu. Dan tolonglah aku untuk menjadi alat terang-Mu bagi mereka yang paling membutuhkannya. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan Harian Katolik 04 Februari 2023
Media Sosial Paroki St Andreas Tidar :

