Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya.”
Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.
Mereka semua berdoa dan berkata: “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.”
Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Kisah Para Rasul 1:21-26
Dan dengan itu kita memiliki uskup baru yang pertama!
Pesta St. Matias adalah perayaan kelanjutan dari pelayanan kerasulan. Dengan menghormati St. Matias, kita menghormati fakta bahwa Yesus memampukan para Rasul pertama-Nya untuk mewariskan kuasa suci penahbisan mereka kepada orang lain sebagai penerus mereka. St Matias menggantikan Yudas. Dan ketika Gereja terus bertumbuh, ada orang lain yang dipilih dan diberi rahmat penahbisan sebagai uskup. Hari ini, setiap uskup kita memiliki garis suksesi langsung ke satu atau lebih Rasul. Suksesi tak terputus ini adalah hubungan langsung kita dengan pelayanan imamat Yesus sebagaimana diteruskan ke Gereja.
Hadiah apa ini! Memang benar bahwa tidak setiap uskup atau imam adalah orang suci. Kita semua cukup sadar akan hal itu. Tetapi juga benar bahwa setiap uskup dan imam berbagi dalam karunia pelayanan imamat Kristus yang luar biasa. Dan pelayanan ini bukan untuk mereka, tetapi untuk anda.
Yesus menginginkan agar Dia melanjutkan pelayanan-Nya secara konkret, pribadi dan manusiawi. Yesus ingin agar Dia hadir di setiap Pembaptisan, Penguatan dan Perjamuan Kudus. Dia ingin secara pribadi berada di sana memberikan rahmat ini kepada umat-Nya. Dan Dia ada di sana, melalui pelayanan uskup atau imam.
Kuncinya adalah melihat Kristus dalam pelayanan itu. Setiap imam atau uskup adalah representasi unik dari Kristus dengan caranya sendiri. Mereka masing-masing mencerminkan Kristus dalam kepribadian dan kekudusan manusiawi mereka. Tetapi, yang lebih penting, mereka mewakili Kristus dengan bertindak dalam pribadi-Nya. Yesus mengucapkan kata-kata absolusi dan pengudusan-Nya melalui mereka. Jadi kita perlu melihat melampaui permukaan dan melihat Kristus Yesus. Ini sepenuhnya mungkin jika kita mendekati pelayan Tuhan dengan iman.
Renungkan, hari ini, tentang cara anda mendekati para imam dan uskup Allah. Bagaimana anda berbicara tentang mereka? Apakah anda mencari Kristus di dalam mereka? Apakah anda terbuka bagi Kristus yang melayani melalui mereka? Pelayanan kerasulan di mana mereka berbagi adalah hadiah sejati dari Kristus dan harus dicintai dan diterima seolah-olah kita menerima Kristus sendiri… karena itulah yang sedang kita lakukan.
Tuhan, terima kasih atas karunia imam yang ditahbiskan. Terima kasih untuk uskup dan untuk semua imam yang telah melayani Sabda dan Sakramen-Mu kepada kami. Kami berdoa untuk mereka hari ini agar mereka dapat terus menjadi alat suci kasih-Mu. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan Harian Katolik 13 Mei 2022
Renungan Harian Katolik 15 Mei 2022 – HARI MINGGU PASKAH V
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7
Bagi umat yang kesulitan mengisi data, bisa meminta bantuan kepada Ketua Lingkungan masing-masing.