Wed. Dec 6th, 2023
renungan harian katolik

Renungan Harian Katolik 19 Januari 2023
Hari Kamis Minggu Biasa II

Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya.Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya.
Markus 3:9-10

Sangat menarik untuk merenungkan antusiasme yang dimiliki begitu banyak orang terhadap Yesus. Dalam perikop di atas, kita melihat Yesus meminta murid-murid-Nya untuk menyiapkan perahu bagi-Nya agar Dia tidak terhempas saat Dia mengajar orang banyak. Dia telah menyembuhkan banyak orang yang sakit, dan orang banyak menekan-Nya untuk mencoba menyentuh-Nya.

Adegan ini memberi kita ilustrasi tentang apa yang harus terjadi dalam kehidupan batin kita tentang Tuhan kita. Orang-orang dapat dikatakan telah memusatkan perhatian dalam pengabdian mereka kepada Yesus dan bersungguh-sungguh dalam kerinduan mereka akan Dia. Memang, keinginan mereka mungkin agak egois dimotivasi oleh keinginan untuk penyembuhan fisik dari penyakit mereka dan orang yang mereka cintai, tetapi meskipun demikian, ketertarikan mereka nyata dan kuat, mendorong mereka untuk memusatkan perhatian sepenuhnya pada Tuhan kita.

Pilihan Yesus untuk naik perahu dan menjauhkan diri-Nya dari keramaian juga merupakan tindakan kasih. Mengapa? Karena tindakan ini memungkinkan Yesus untuk membantu mereka kembali fokus pada misi-Nya yang lebih dalam. Meskipun Dia melakukan mujizat karena belas kasihan dan untuk mewujudkan kuasa-Nya yang maha kuasa, fokus utama-Nya adalah untuk mengajar orang dan memimpin mereka ke dalam Kebenaran penuh dari pesan yang Dia khotbahkan. Oleh karena itu, dengan memisahkan Diri-Nya dari mereka, mereka diajak untuk mendengarkan-Nya daripada sekadar mencoba menyentuh-Nya demi keajaiban fisik. Bagi Yesus, keutuhan rohani yang Dia ingin berikan kepada orang banyak jauh lebih penting daripada penyembuhan fisik apa pun yang juga Dia berikan.

Dalam hidup kita sendiri, Yesus mungkin “memisahkan” diri-Nya dari kita dengan cara yang agak dangkal sehingga kita akan lebih terbuka pada tujuan hidup-Nya yang lebih dalam dan lebih mengubahkan. Misalnya, Dia mungkin menghilangkan perasaan terhibur tertentu atau mengizinkan kita menghadapi beberapa pencobaan yang melaluinya Dia tampaknya kurang hadir bagi kita. Tetapi ketika ini terjadi, tujuannya agar kita berpaling kepada-Nya pada tingkat kepercayaan dan keterbukaan yang lebih dalam kepada hubungan cinta.

Renungkan, hari ini, betapa fokusnya pengabdian Anda kepada Tuhan kita. Dari sana, renungkan juga, apakah Anda lebih terikat pada perasaan baik dan penghiburan yang Anda cari ? Atau pengabdian Anda lebih dalam, lebih fokus pada pesan transformasi yang ingin disampaikan Tuhan kepada Anda. Bayangkan diri Anda di pantai itu, mendengarkan Yesus berbicara, dan biarkan kata-kata suci-Nya mengubah hidup Anda lebih dalam.

Tuhanku yang menyelamatkan, aku berpaling kepada-Mu, hari ini, dan berusaha untuk berpikiran tunggal dalam cinta dan pengabdianku kepada-Mu. Tolong aku, pertama dan terutama, untuk mendengarkan Sabda-Mu yang mengubahkan dan membiarkan Sabda itu menjadi fokus utama hidupku. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan Harian Katolik 18 Januari 2023

Renungan Harian Katolik 20 Januari 2023


DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG

Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7