Fri. Mar 29th, 2024

Renungan Katolik 23 Juni 2022
Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis

Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: “Namanya adalah Yohanes.” Dan merekapun heran semuanya.Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
Lukas 1:63-64

Zakharia memberikan kesaksian yang luar biasa kepada kita semua tentang orang yang berdosa karena kurang beriman kepada Tuhan, tetapi setelah menderita penghinaan atas dosanya, ia menjadi benar-benar setia dan akhirnya “diberkati Tuhan.”

Kita akrab dengan kisahnya. Istrinya mengandung Yohanes Pembaptis dengan mukjizat di usia tuanya. Ketika diungkapkan kepada Zakharia oleh seorang malaikat bahwa ini akan terjadi, dia gagal untuk memiliki iman dalam janji ini dan ragu-ragu. Akibatnya, dia dibungkam sampai saat Yohanes lahir. Pada saat itulah Zakharia bertindak dalam kesetiaan pada wahyu Allah dengan menamai bayinya “Yohanes” seperti yang diminta malaikat itu. Tindakan kesetiaan Zakharia ini melonggarkan lidahnya dan dia mulai memuji Tuhan.

Kesaksian Zakharia ini harus menjadi inspirasi bagi semua orang yang berusaha mengikuti kehendak Tuhan dalam hidup mereka tetapi gagal. Ada banyak waktu ketika Tuhan berbicara kepada kita, kita mendengar Dia, tetapi kita gagal untuk percaya pada apa yang Dia katakan. Kita gagal dalam kesetiaan pada janji-janji-Nya. Akibatnya kita menderita akibat dosa itu.

Pada awalnya, efek dosa dalam hidup kita bisa tampak seperti hukuman. Memang demikian dalam banyak hal. Itu bukan hukuman dari Tuhan; sebaliknya, itu adalah hukuman dosa. Dosa memiliki konsekuensi yang menghancurkan dalam hidup kita. Tetapi kabar baiknya adalah bahwa konsekuensi dosa itu diizinkan oleh Allah sebagai cara untuk menarik kita kembali kepada kesetiaan kepada-Nya. Dan jika kita membiarkan mereka merendahkan kita dan mengubah kita seperti Zakharia, kita akan dapat beralih dari kehidupan yang tidak setia kepada kehendak Allah menjadi kehidupan yang setia. Dan kehidupan yang setia akan memampukan kita untuk pada akhirnya menyanyikan puji-pujian bagi Tuhan kita.

Renungkan, hari ini, tentang cara-cara kita tidak setia kepada Tuhan dalam hidup. Tapi pikirkanlah dalam konteks harapan. Berharap Tuhan akan menerima kita kembali dan mengubah hidup kita jika kita kembali kepada-Nya. Tuhan sedang menunggu dan rahmat-Nya berlimpah. Biarkan rahmat-Nya memenuhi kita dengan hati yang diberkati oleh kebaikan Tuhan.

Tuhan, tolong aku untuk melihat dosa-dosa masa laluku bukan dalam keputusasaan, tetapi sebagai alasan untuk kembali kepada-Mu dalam kesetiaan yang lebih besar. Tidak peduli berapa kali diriku jatuh, bantu aku untuk bangkit dan dengan setia menyanyikan pujian kepadaMu. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan Harian Katolik 22 Juni 2022

Renungan Harian Katolik 24 Juni 2022


DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG

Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7