Fri. Mar 29th, 2024

RENUNGAN HARIAN 27 MEI 2022

Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.
Yohanes 16:21-22

Kesedihan dalam hidup adalah hal biasa. Dalam hal-hal kecil, kita akan mengalami penderitaan setiap hari. Dan, dari waktu ke waktu, kita akan mengalami rasa sakit yang sangat berat dari penderitaan tertentu dalam hidup kita.

Apakah pengalaman penderitaan berarti kita tidak berada dalam kasih karunia Tuhan? Apakah itu berarti Tuhan telah meninggalkan kita ? Atau apakah itu berarti kita melakukan sesuatu yang salah? Tentu tidak.

Faktanya, yang harus kita lakukan adalah melihat kehidupan Yesus . Dia berada dalam penderitaan yang konstan sepanjang kehidupan duniawi-Nya ketika Dia terus-menerus masuk lebih dalam ke dalam misi Bapa-Nya.

Sesaat sebelum pelayanan publik-Nya Dia berada dalam penderitaan selama empat puluh hari di padang gurun. Sepanjang pelayanan publik-Nya, Dia mengalami penderitaan dan kelelahan hidup-Nya di dunia. Ia mengalami kritik dari orang lain, salah paham, cemoohan, penolakan, perlakuan kasar, dan masih banyak lagi. Pada akhirnya, kita tahu nasib-Nya di kayu Salib.

Bunda kita yang terberkati memiliki “pedang duka” yang menusuk hatinya. Dia disalahpahami dan diejek sejak awal sebagai akibat dari kehamilannya yang misterius di luar nikah. Dia membawa kasih yang sempurna dari Putranya dan menderita atas masa depan-Nya saat Dia bertumbuh. Dia melihat banyak orang mencintai-Nya dan yang lain melecehkan-Nya. Dia menyaksikan sendiri pencobaan dan Penyaliban-Nya.

Tapi pikirkan kehidupan mereka sekarang. Mereka sekarang memerintah dari Surga sebagai Ratu Yang Mulia dari Semua Orang Suci dan Raja Alam Semesta. Mereka hidup dalam kemuliaan sekarang untuk selama-lamanya. Penderitaan Mereka telah berubah menjadi sukacita yang sempurna.

Renungkan, hari ini, atas pencobaan anda sendiri dalam hidup. Perikop Kitab Suci di atas mengungkapkan janji yang Allah berikan kepada mereka yang menanggungnya dengan iman. Jika anda merasa seolah-olah telah diperlakukan tidak adil, anda berada di keadaan yang baik. Kuncinya adalah menjalani hidup ini dengan anggun dan bermartabat. Jangan biarkan cobaan hidup ini atau rasa sakitnya membuat anda putus asa. Ketahuilah bahwa saat anda tetap setia berjalan di jalan yang telah Tuhan tetapkan untuk anda, hasil akhirnya adalah anda akan bersukacita! Ini adalah fakta. Peganglah harapan itu dan awasi hingga garis finish. Adalah sukacita pada akhirnya.

Tuhanku yang pengasih, aku menyerahkan penderitaan dan bebanku kepada-Mu. Aku mempersatukan penderitaan dan beban ini di Salib-Mu dan percaya bahwa Engkau akan ada di sana dalam segala hal yang berjalan bersamaku sepanjang hidupku. Semoga aku tetap fokus pada tujuan dan bersukacita dalam kasih setia-Mu. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan Harian Katolik 26 Mei 2022 – HARI RAYA KENAIKAN TUHAN

Renungan Harian Katolik 28 Mei 2022


DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG

Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7