Sat. Dec 2nd, 2023
renungan harian katolik

Renungan Harian Katolik 28 Januari 2023
Hari Sabtu Minggu Biasa III

Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”
Markus 4:36-38

Sepanjang hidup kita, kita dapat yakin bahwa pada titik tertentu kita akan menghadapi badai. Bukan hanya badai fisik tetapi juga badai spiritual. Itu bisa datang dalam bentuk peristiwa tragis, luka mendalam yang ditimbulkan oleh orang lain, akibat dari dosa kita sendiri atau pengalaman menyakitkan lainnya. Dan bagi banyak orang, ini akan terjadi lebih dari satu kali.

Ketika “badai” seperti itu dihadapi dalam hidup, sepertinya Yesus “tertidur” dan tidak siap untuk membantu kita melewatinya. Ketika hal ini terjadi, pesan Injil di atas sangat membantu untuk direnungkan dengan penuh doa.

Saat perikop Injil ini berlanjut, kita membaca bahwa para murid, dengan panik, membangunkan Yesus dan berkata, “Guru, apakah Engkau tidak peduli bahwa kami binasa?” Yesus bangkit, berbicara kepada badai dan berkata, “Tenang! Diamlah!” dan semuanya tenang. Dia kemudian berkata kepada murid-muridnya, “Mengapa kamu ketakutan? Apakah kamu belum memiliki iman?” Para murid dibuat takjub dan heran.

Kuncinya adalah iman. Ketika kita menghadapi badai dalam hidup, kita harus memiliki iman. Tapi apa artinya itu? Artinya kita harus tahu, dengan keyakinan yang mendalam, bahwa Yesus sebenarnya selalu bersama kita. Kita harus tahu, dengan kepastian yang mendalam, bahwa jika kita menaruh seluruh kepercayaan dan harapan kita kepada-Nya, Dia tidak akan pernah meninggalkan kita. Kita harus tahu, dengan kepastian yang mendalam, bahwa setiap badai pada akhirnya akan berlalu dan kedamaian dan ketenangan akan terjadi.

Menghadapi badai dalam hidup dengan iman adalah transformasi. Dan seringkali Yesus tampak tertidur karena suatu alasan. Alasannya adalah Dia ingin kita percaya. Terlalu sering kita mengalihkan pandangan kita ke badai itu sendiri dan membiarkan rasa takut dan kecemasan menguasai hidup kita. Namun setiap badai yang kita hadapi adalah kesempatan untuk mempercayai-Nya di tingkat yang baru dan lebih dalam. Jika hidup selalu mudah dan menghibur maka kita akan memiliki sedikit alasan untuk percaya secara mendalam. Karena itu, setiap badai harus dilihat sebagai kesempatan untuk rahmat yang luar biasa saat kita menaruh semua kepercayaan kita kepada Yesus.

Renungkan, hari ini, seberapa dalam dan menopang iman Anda sendiri kepada Kristus. Apakah Anda mempercayai-Nya apa pun yang terjadi? Apakah Anda dapat memercayai Dia ketika semuanya tampak hilang, ketika hidup sulit dan ketika kebingungan menggoda Anda? Bersiaplah, sekarang, untuk badai berikutnya yang mungkin Anda hadapi dan putuskan untuk menggunakan kesempatan itu sebagai momen di mana iman Anda dinyatakan dan menjadi kekuatan yang menstabilkan kehidupan Anda.

Tuhanku yang tampak diam, tolonglah aku untuk selalu menaruh seluruh kepercayaanku kepada-Mu, apapun keadaan hidupku setiap saat. Kuatkan imanku, terutama pada saat-saat diriku menghadapi tantangan dan godaan. Semoga aku tidak pernah ragu bahwa Engkau ada bersamaku, menuntunku dan menjagaku tetap dekat dengan Hati-Mu yang penuh belas kasih. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan Harian Katolik 27 Januari 2023

Renungan Harian Katolik 29 Januari 2023 – Hari Minggu Biasa IV


DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG

Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7