Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.
Yohanes 16:25
Mengapa Yesus berbicara dalam “kiasan” daripada berbicara dengan jelas? Pertanyaan bagus.
Kita melihat fakta yang sama dalam banyak perumpamaan yang Yesus katakan. Kemungkinan besar, ketika orang mendengar perumpamaan-Nya, mereka akan pergi bertanya, “Menurutmu apa yang Dia maksudkan dengan itu?” Jadi mengapa Yesus berbicara dalam bahasa terselubung daripada berbicara dengan jelas dan langsung?
Jawabannya ada hubungannya dengan kita dan kurangnya keterbukaan kita terhadap Kebenaran. Jika kita sepenuhnya terbuka pada Kebenaran, dan jika kita benar-benar siap untuk menerima Kebenaran apa pun itu, Yesus akan dapat berbicara kepada kita dengan jelas dan kita akan segera menanggapinya.
Tapi ini sangat jarang terjadi. Kunci untuk memahami hal ini adalah memahami hubungan antara pengetahuan tentang kehendak Tuhan dan kesediaan untuk segera memenuhi kehendak itu.
Seringkali, kita ingin Yesus memberi tahu kita kehendak-Nya, merenungkannya, mempertimbangkannya, dan kemudian kembali dengan tanggapan kita. Tapi seringkali tidak terjadi seperti itu.
Sebaliknya, jika kita ingin Yesus berbicara kepada kita dengan jelas, kita harus mengatakan ya kepada-Nya bahkan sebelum kita tahu apa yang Dia inginkan.
Kesediaan untuk menerima kehendak-Nya merupakan prasyarat untuk memahami kehendak-Nya.
Tentu saja Bunda Terberkati kita adalah contoh sempurna dari hal ini. Sebelum malaikat datang kepadanya, dia terus-menerus berkata “Ya” atas kehendak Tuhan. Kemudian, ketika malaikat itu datang kepadanya dan memberi tahu dia apa yang akan terjadi, dia meminta kejelasan. Dan dia memang mendapatkan kejelasan itu sebagai tanggapan langsung atas pertanyaannya. “Roh Kudus akan menaungi engkau dan kuasa Yang Mahatinggi akan turun atas engkau…” kata malaikat itu.
Tetapi satu-satunya alasan malaikat, sebagai utusan Tuhan, berbicara dengan sangat jelas adalah karena dia telah menunjukkan hatinya untuk sepenuhnya sesuai dengan rencana Tuhan tidak peduli apa yang akan terjadi.
Renungkan, hari ini, seberapa jelas anda mendengar Tuhan berbicara kepada anda. Apakah anda ingin Dia menjadi lebih jelas bagi anda? Apakah anda ingin Dia berbicara kepada anda dengan lebih jelas? Jika demikian, berusahalah untuk menyerahkan kehendak anda lebih sepenuhnya kepada apa yang bahkan tidak anda ketahui. Katakan “Ya” untuk apa yang Tuhan inginkan dari anda besok, dan katakan “Ya” untuk itu hari ini. Membangun kebiasaan mengatakan ya segera akan membuka pintu untuk kejelasan yang lebih besar dalam semua yang ingin Tuhan katakan.
Tuhan, ijinkan aku menjawab “Ya.” Aku memilih kehendak-Mu hari ini, besok dan selamanya. Aku tidak memilih apapun selain kehendak-Mu. Saat diriku mengatakan “Ya” kepadaMu, bantu aku untuk tumbuh dalam kejelasan yang lebih besar dari semua yang Engkau minta daripadaku. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan Harian Katolik 27 Mei 2022
Renungan Harian Katolik 29 Mei 2022 – HARI MINGGU PASKAH VII
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7