Renungan Harian Katolik, Senin 12 September 2022
Hari Senin 12 September 2022
“Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
Lukas 7:6b
Kata-kata ini diucapkan oleh seorang perwira Romawi yang kaya. Hambanya sakit dan utusan dikirim kepada Yesus untuk meminta agar Dia datang menyembuhkan hamba. Namun, perwira ini sangat merasakan ketidaklayakannya di hadapan Yesus. Ketika Yesus tiba, perwira itu mengirim teman-temannya untuk dengan rendah hati menyambut Yesus, mengakui ketidaklayakan-Nya, dan menyatakan imannya bahwa Yesus dapat menyembuhkan hamba-Nya dari jauh. Yesus melakukan hal itu setelah menyatakan di depan umum, “Aku berkata kepadamu, bahkan di Israel pun aku tidak menemukan iman seperti itu” (Lukas 7:9).
Satu kebenaran mendalam yang diungkapkan bagian ini adalah bahwa kerendahan hati, iman, dan belas kasihan saling terkait. Perwira itu mengetahui kebenaran yang rendah hati tentang kebesaran Yesus dan ketidaklayakannya sendiri. Pengakuan sederhana dari kebenaran itu adalah tindakan iman yang besar di pihaknya. Hasilnya adalah belas kasihan yang dikirim kepada perwira dan pelayannya.
Contoh yang diberikan kepada kita oleh perwira ini adalah contoh yang kuat. Terlalu sering dalam kehidupan doa kita, kita berdoa seolah-olah kita memiliki hak atas kasih karunia Allah. Ini adalah kesalahan yang mendalam. Kita harus berusaha mengikuti teladan perwira ini dengan memahami bahwa kita tidak berhak atas apa pun dari Tuhan kita. Pengakuan yang rendah hati ini adalah dasar yang diperlukan untuk penerimaan rahmat Allah yang berlimpah. Belas kasihan adalah hadiah, bukan hak. Namun kabar baiknya adalah bahwa hati Tuhan membara dengan keinginan untuk mencurahkan karunia itu. Mengakui belas kasihan sebagai hadiah mutlak, yang bukan hak kita, melepaskan kekuatannya dalam hidup kita. Memahami kebenaran yang sederhana ini adalah pengakuan iman akan belas kasihan Tuhan dan sangat menyenangkan hati-Nya.
Renungkan, hari ini, pada kata-kata yang menginspirasi dari perwira itu. “Tuhan, saya tidak layak …” Ucapkan itu berulang-ulang dan biarkan kata itu menjadi dasar hubungan kita dengan Tuhan. Dalam kerendahan hati ini, kita akan diberkati dengan melimpah.
Tuhan Yang Maha Penyayang, aku tidak layak bahwa Engkau akan datang kepadaku. Aku tidak layak menerima hadiah Komuni Kudus yang berharga atau belas kasihan-Mu dalam hidupku. Tolong Tuhan, bantu diriku untuk terus melihat bahwa semua yang Kau berikan adalah hadiah dari belas kasihan-Mu yang tak terbatas. Aku berterima kasih kepada-Mu, Tuhan yang terkasih. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan Harian Katolik 11 September 2022 – HARI MINGGU BIASA XXIV
Renungan Harian Katolik 13 September 2022
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7