Lingkungan Santa Bernadette
Lingkungan Bernadeth terletak di wilayah yang dibatasi oleh batas barat lingkungan St Agustinus, batas timur Lingkungan St Thomas, batas utara Paroki Ijen, dan batas selatan Lingkungan St Fransiskus Asisi dan Lingkungan St Yohanes.
Di wilayah lingkungan ini terdapat Seminari Congregasi Misi (CM).
Dengan jumlah KK 25 dan 81 warga, diketuai oleh Bp. F.J Harijono
Kelompok kategorial di wilayah ini yang aktif adalah Orang Muda Katolik (OMK).Ada 16 OMK yang selama ini didampingi dengan berbagai acara seperti katekese, rujakan, dan bermain bersama.Dari 16 orang OMK tersebut – 2 orang telah bekerja, 6 orang kuliah, 4 orang SMA, dan 4 orang SMP.OMK tersebut setiap tahun diundang untuk berkumpul bersama, tetapi selama 1 tahun terakhir, warga yang kuliah tidak bisa hadir karena sibuk perkuliahan.
Sejak awal pemekaran sampai sekarang belum ada perkembangan yang menonjol baik mengenai jumlah umat, jumlah kegiatan maupun pelayanan.Tidak banyak kegiatan karena keterbatasan dana dan tenaga.Namun demikian, kegiatan rutin tetap dilakukan lingkungan.
Di bidang liturgi, kegiatannya adalah Rosario, Misa Lingkungan (jika ada itensi khusus), dan latihan koor seminggu sekali setiap hari Selasa.
Di bidang paguyuban, kegiatan rutin adalah mengunjungi warga yang sakit dan meninggal.
Di bidang kesaksian, warga aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti paguyuban RT.
Selain itu, umat berpartisipasi dalam melayani misa sebagai anggota paduan suara dan kepanitiaan gereja (panitia natal, HUT Paroki, dsb).
Kehidupan bermasyarakat dan bernegara juga menjadi kepedulian umat katolik dilingkungan ini.Terdapat 5 orang umat yang menjadi perangkat di RT seperti bendahara, sekretaris, dan ketua PKK.Di luar itu, ada umat yang terlibat di organisasi kemasyarakatan seperti di Koperasi Simpan Pinjam (Credit Union/CU), Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (KFUB), dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Persoalan yang dihadapi oleh lingkungan Bernadeth adalah bagaimana membuat umat aktif dalam koor, karena setiap hari Selasa, peserta latihan koor hanya 6-10 orang, sementara untuk bertugas dalam misa, dibutuhkan minimal 15 anggota.Persoalan ini diatasi dengan melibatkan anggota umat lingkungan lain yang bersedia.Pengurus mengundang umat dari lingkungan lain untuk mendukung koor.
Sumber : Buku Kenangan HUT 20 Paroki Tidar Malang