Renungan Katolik 17 Juni 2022
Hari Jumat Minggu Biasa XI
“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Matius 6:19-21
Jadi dimana hatimu? Jawaban atas pertanyaan itu sudah terjawab di atas. Hatimu ada di mana pun hartamu berada. Jadi, itu menimbulkan pertanyaan, “Apa yang menjadi hartamu?”
Bagian khusus ini menunjukkan bahaya menjadi terlalu terikat pada kekayaan materi. Tetapi hal yang sama berlaku untuk apa pun dalam hidup ini yang cenderung membuat kita terikat. Kita terikat dengan apa? Apa harta kita?
Idealnya, hati kita hanya terikat pada apa yang Tuhan ingin lekatkan. Jika itu masalahnya, maka hal-hal yang kita cintai adalah harta yang Tuhan ingin kita cintai. Dan dengan mencintai hal-hal itu, kita mencintai Tuhan yang memberi mereka dan memanggil kita untuk mencintai mereka.
Harta kita tentu harus mencakup keluarga kita dan orang lain yang kita dipanggil untuk mencintai dan merawat dengan kasih sayang khusus. Harta kita juga harus menjadi kehidupan doa dan penyembahan kita. Itulah cara paling langsung kita mencintai Tuhan di dunia ini. Harta kita juga bisa berupa tindakan pelayanan tertentu yang diilhami untuk kita lakukan, atau apa pun yang membentuk kehendak Tuhan.
Apakah kita menyukai hal-hal ini? Apakah kehendak Tuhan adalah hartamu? Masalahnya adalah terlalu sering kita cenderung mencintai lebih dari apa yang Tuhan panggil untuk kita cintai. Kita menjadi sangat terikat pada gagasan menjadi kaya dan memiliki banyak hal. Tetapi “cinta” kita yang tidak sehat dapat melampaui kekayaan dan hal-hal materi.
Renungkan, hari ini, pada hal-hal yang mungkin telah kita jadikan “harta karun” terlalu banyak dalam hidup. Apa yang membuat kita terlalu terikat di dunia yang berlalu ini? Apakah itu uang? Atau itu sesuatu yang lain? Izinkan Tuhan untuk menunjukkan kepada kita dan kemudian biarkan Dia membebaskan kita darinya. Itu adalah langkah pertama menuju kehidupan dengan kekayaan terbesar!
Tuhan sumber kekayaan sejati, bantulah aku untuk menjaga hatiku tetap pada-Mu. Bantu aku untuk menjaga Engkau dan kehendak-Mu sebagai harta terbesarku. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan Harian Katolik 16 Juni 2022
Renungan Harian Katolik 18 Juni 2022
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7