Renungan Harian Katolik, Selasa 06 September 2022
Hari Selasa Minggu Biasa XXIII
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
Lukas 6:12-13
Pagi itu, setelah Yesus menghabiskan malam dalam doa, Dia membuat beberapa keputusan yang cukup besar. Dia memilih dua belas rasul pertama-Nya. Sangat menarik untuk dicatat bahwa Dia membuat keputusan ini hanya setelah menghabiskan malam dalam doa.
Dalam arti tertentu, Yesus tidak “harus” berdoa. Tapi Dia melakukannya. Dia berdoa karena inilah Dia. Dia adalah Putra Bapa dan hubungan-Nya yang paling penting adalah hubungan dengan Bapa di Surga. Jadi, doa-Nya adalah salah satu yang alami bagi kehidupan dan esensi Ilahi-Nya. Menghabiskan malam dalam doa, terpisah dari segalanya kecuali Bapa-Nya, adalah ekspresi normal dari kasih-Nya yang sempurna dan persekutuan dengan Bapa.
Tetapi waktu-Nya dalam doa juga merupakan cara yang biasa bagi-Nya untuk mempersiapkan keputusan yang akan Dia buat pada hari berikutnya. Sekali lagi, Dia tidak perlu berdoa untuk membuat pilihan yang tepat. Sebaliknya, doa-Nya hanyalah bagian dari proses ilahi untuk membuat pilihan yang benar. Itu adalah cara setiap hari menyerahkan kodrat manusia-Nya kepada kehendak Bapa dalam kesempurnaan untuk melanjutkan kehidupan sehari-hari kehendak Bapa di dunia ini.
Yesus juga memberikan prioritas yang luar biasa bagi kita. Kita perlu berdoa untuk mengetahui dan memenuhi kehendak Bapa. Kita tidak berjalan dalam keselarasan yang sempurna dengan Tuhan setiap hari dan setiap saat dalam sehari. Jadi, sementara doa Kristus adalah ekspresi duniawi dari Dia yang menghidupi diri-Nya yang sudah ada, doa kita adalah penyerahan kepada siapa kita dipanggil. Kita harus menjadi seperti Kristus, berjuang untuk hidup dalam persekutuan yang sempurna dengan Dia dan sesuai dengan kehendak Bapa yang sempurna.
Renungkan, hari ini, tentang perlunya kita meluangkan waktu dalam doa agar dapat masuk lebih dalam ke dalam persatuan dengan Tuhan. Renungkan, khususnya, tentang pentingnya melakukannya sebelum membuat berbagai keputusan yang perlu kita buat dalam hidup. Berdoalah sebelum kita bertindak dan izinkan Tuhan masuk ke dalam hidup kita dan mengarahkan kita sesuai dengan kehendak suci-Nya.
Tuhan, beri aku hati yang rindu untuk bersama-Mu dalam doa, setiap hari. Bantu aku untuk setiap hari menyerahkan seluruh hidupku kepada-Mu tanpa syarat. Saat diriku menyerahkan hidupku, aku berterima kasih kepadaMu karena telah masuk dan mengarahkan semua tindakanku. Hidupku adalah milik-Mu, Tuhan yang terkasih, hidupku adalah milik-Mu. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan Harian Katolik 05 September 2022
Renungan Harian Katolik 07 September 2022
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7