
Renungan Harian Katolik, Senin 05 September 2022
Hari Senin Minggu Biasa XXIII
Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Lukas 6:10-11
Ini adalah bagian yang sangat mengganggu. Berkali-kali kita menemukan bahwa ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi bertindak dengan banyak kedengkian yang disengaja dan diperhitungkan. Di sini mereka mencari apa pun yang mereka dapat coba untuk menuduh Yesus melakukan kesalahan. Dan apa yang mereka temukan sehingga mereka dapat menuduh Dia? Mereka menyaksikan Dia melakukan mujizat pada hari Sabat. Dan mereka bertindak seolah-olah ini adalah dosa di pihak Yesus.
Alasan mengapa perikop ini seakan terjadi sesuatu yang mengganggu adalah karena mereka yang menjadi pemimpin agama pada waktu itu jelas-jelas hanya tertarik pada diri mereka sendiri, dan Yesus menghalangi kepentingan diri mereka sendiri. Dia menjadi lebih populer dan dihormati daripada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dan mereka dipenuhi dengan kecemburuan.
Satu poin penting untuk dipelajari dari perikop ini adalah bahwa dosa iri hati membawa kita pada ketidakrasionalan dan kebodohan. Dosa ini membutakan kita dan menuntun kita untuk berpikir dan mengatakan hal-hal yang bodoh. Inilah yang dilakukan ahli Taurat dan orang Farisi. Siapa yang waras akan “menuduh” Yesus melakukan sesuatu yang sama baiknya dengan penyembuhan pada hari Sabat? Hanya mereka yang telah dibutakan oleh rasa iri.
Meskipun bagian ini mengganggu, semoga menjadi sesuatu yang bermanfaat. Ini harus menjadi kesempatan bagi kita masing-masing untuk melihat kehidupan kita sendiri dan untuk memeriksa hubungan yang kita miliki. Apakah kita melihat kecemburuan hadir dalam hubungan-hubungan itu? Apakah kita kadang-kadang melihat diri kita bertindak dan berpikir dengan cara yang tidak rasional terhadap orang ini atau itu?
Renungkan, hari ini, atas kecenderungan apa pun yang mungkin kita miliki untuk menjadi seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Ketahuilah bahwa tindakan mereka termasuk dalam Kitab Suci untuk mengajari kita tentang dosa buruk yang terkadang kita perjuangkan. Biarkan bagian yang mengganggu itu memotivasi kita untuk bekerja menuju kebebasan dari kecemburuan dalam hidup.
Tuhanku yang ajaib, aku ingin bebas dari dosa kesombongan dan kecemburuan. Tolong aku untuk melihat ini dalam hidupku, untuk bertobat darinya dan untuk menggantikannya dengan belas kasihan dan cinta-Mu. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan Harian Katolik 04 September 2022 – HARI MINGGU BIASA XXIII
Renungan Harian Katolik 06 September 2022
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7