Fri. Mar 29th, 2024

Renungan Katolik 19 Juni 2022
“Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus Yang Mahakudus”

Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Ambillah, inilah tubuh-Ku.”
Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu.
Dan Ia berkata kepada mereka: “Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.
Markus 14:22-24

Selamat Hari Raya Tubuh dan Darah Mahakudus, Jiwa dan Keilahian Yesus Kristus, Tuhan dan Allah kita! Sungguh sebuah Karunia yang kita rayakan hari ini!

Ekaristi adalah segalanya. Itu semua hal, kepenuhan hidup, keselamatan abadi, belas kasihan, rahmat, kebahagiaan, dll. Mengapa Ekaristi adalah semua ini dan lebih banyak lagi? Sederhananya, Ekaristi ADALAH Tuhan.Oleh karena itu, Ekaristi adalah segalanya bagi Allah.

Dalam himne tradisionalnya yang indah, Adoro te Devote, St. Thomas Aquinas menulis, “Allah yang tersamar, Dikau kusembah,sungguh tersembunyi, roti wujudnya.S’luruh hati hamba tunduk berserah‘Ku memandang Dikau, hampa lainnya.Pandang, raba, rasa, tidaklah benar,‘ku percaya hanya yang t’lah kudengar.S’luruh sabda dari Putera Allahsungguh tak bertara kebenarannya.Di salib tersamar keallahan-Mu,di sini tersamar keinsanan-Mu.Aku mengimani dua-duanya.Yang penyamun minta, ‘ku memintanya.Tak kulihat luka seperti Tomas,namun kuakui, “Kau Tuhan Allah!”… (lihat selengkapnya klik disini !!) Sungguh pernyataan iman yang agung dalam karunia yang menakjubkan ini.

Pernyataan iman ini mengungkapkan bahwa ketika kita menyembah di hadapan Ekaristi, kita menyembah Tuhan sendiri yang tersembunyi di bawah rupa roti dan anggur. Indra kita terpesona. Apa yang kita lihat dan rasakan tidak mengungkapkan kenyataan di hadapan kita. Ekaristi adalah Tuhan.

Sepanjang hidup kita, jika kita dibesarkan sebagai Katolik, kita diajarkan untuk menghormati Ekaristi. Tetapi “penghormatan” saja tidak cukup. Kebanyakan umat Katolik menghormati Ekaristi, artinya, kita berlutut, bersujud, dan memperlakukan Hosti Kudus dengan hormat. Tetapi penting untuk merenungkan pertanyaan di dalam hati kita. Apakah kita percaya Ekaristi adalah Tuhan Yang Mahakuasa, Juruselamat dunia, Pribadi kedua dari Tritunggal Mahakudus? Apakah kita cukup percaya untuk membuat hati tergerak dengan cinta dan devosi yang mendalam setiap kali berada di hadapan Tuhan kita yang Ilahi hadir di hadapan kita di bawah tabir Ekaristi? Ketika kita berlutut apakah kita jatuh bersujud di dalam hati, mencintai Tuhan dengan seluruh keberadaan kita?

Mungkin ini terdengar agak berlebihan. Mungkin penghormatan dan rasa hormat yang sederhana sudah cukup bagi kita. Tapi tidak. Karena Ekaristi adalah Tuhan Yang Mahakuasa, kita harus melihat Dia di sana dengan mata iman di dalam jiwa kita. Kita harus sangat memuja-Nya seperti yang dilakukan para malaikat di Surga. Kita harus berseru, “Kudus, Kudus, Kuduslah Tuhan Allah Segala Kuasa” Kita harus digerakkan ke dalam penyembahan yang terdalam saat kita masuk ke dalam hadirat Ilahi-Nya.

Renungkan kedalaman iman kita dalam Ekaristi hari ini dan berusahalah untuk memperbaruinya, menyembah Tuhan dan percaya dengan seluruh keberadaan kita.

Aku dengan tulus memuja-Mu, O Tuhan yang tersembunyi, yang benar-benar tersembunyi di balik penampakan-penampakan ini. Seluruh hatiku tunduk kepada-Mu, dan dalam merenungkan-Mu, aku menyerahkan diri sepenuhnya. Penglihatan, sentuhan, rasa semuanya terpesona dalam Engkau. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan Harian Katolik 18 Juni 2022

Renungan Harian Katolik 20 Juni 2022


DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG

Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7