MENJADI RUMAH SAKIT LAPANGAN BAGI MASYARAKAT SEKITAR

MENJADI RUMAH SAKIT LAPANGAN BAGI MASYARAKAT SEKITAR

          Refleksi ini hasil dari pertemuan Kongres Ekaristi Keuskupan Malang dengan tema Ekaristi Sumber Kekuatan Gereja sebagai Rumah Sakit Lapangan. Pandemi ini sungguh menjadi luka kita semua. Bagaimana tidak? Kita sebagai masyarakat sosial yang notabene membutuhkan interaksi dengan sesama, kini mesti “dipaksa berdiam diri dalam sosial distancing” walaupun interaksi virtual terbuka lebar. Rasa rindu antar anggota keluarga yang terpisah karena kondisi kerja, kini sulit terobati dengan pertemuan fisik. PPKM yang kini berlangsung memaksa ‘merumahkan sebagian karyawan atau menutup tempat kerja.’ Tentu saja ini membuat ekonomi ‘sakit’.

Bagaimana Gereja hadir sebagai Rumah Sakit Lapangan bagi masyarakat? Pertanyaan yang berat untuk dijawab. Kita masing-masing adalah Gereja.  Kita umat dapat mengalami kekuatan melalui renungan online Sabda yang menyapa peristiwa aktual kini. Renungan online Sabda yang mencoba menyadarkan umat bahwa masih ada Tuhan Yesus yang menyapa lewat Sabda dan berkat. Kelompok-kelompok relawan yang mengirimkan kebutuhan (obat-makanan) bagi warga-warga isoman secara gratis tanpa pandang bulu/syarat. Mereka hanya memberikan data akurat isoman. Kita sebagai Gereja juga harus stop menyebarkan berita-berita menakutkan tentang corona di group-grup WA yang diikuti. Kita wajib membangun kesadaran social distance, tapi bukan dengan memenuhi grup WA dengan berita-berita yang membuat jiwa menjadi parno/takut/panik.

Gereja hadir sebagai Rumah Sakit Lapangan melalui para pengusaha Kristiani yang selama ini telah dan sedang membagikan vitamin/masker/handsanitizer pada para karyawan, mengupayakan semua karyawannya mendapatkan vaksin. Ada tindakan sadar mengupayakan kesehatan untuk warga/karyawannya. Para pengusaha Kristiani mengupayakan gaji tetap tanpa potongan, walaupun pendapatan tentu terdampak PPKM. Darimana energinya untuk bisa melakukan hal-hal di atas ? Tentu saja Ekaristi, walaupun kini kembali harus mengikuti Ekaristi secara streaming. Mari tetap sebarkan energi positif dimanapun dan kapan pun bisa kita lakukan. Dunia sangat lelah dengan rasa takut dan cemas yang berkepanjangan. Mari hadir dengan apa yang sudah Tuhan beri pada kita, dan kita bagikan pada sesama.

Tuhan memberkati.

(Valentina Theresia)

komsostidar1