
Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
Lukas 24:30-31
Dua murid Yesus telah mendiskusikan kejadian-kejadian pada minggu yang lalu saat mereka menempuh perjalanan sejauh tujuh mil di sepanjang jalan dari Yerusalem ke Emaus. Mereka sebelumnya berharap bahwa Yesus-lah yang akan menebus Israel — tetapi kemudian Dia dibunuh. Dan tiga hari kemudian, ada rumor tentang kebangkitan-Nya, yang hanya membuat mereka bingung. Saat mereka melakukan perjalanan, Yesus menampakkan diri kepada kedua murid itu, tetapi mereka tidak mengenali Dia pada awalnya. Identitasnya tersembunyi dari mata mereka. Yesus mendengarkan mereka dan menyatakan kesedihan karena kurangnya pemahaman mereka, jadi Dia menjelaskan kepada mereka ajaran Musa dan para nabi dan bahwa Mesias perlu menderita, mati dan bangkit pada hari ketiga. Saat Yesus berbicara, para murid mulai mengerti, dan hati mereka terbakar di dalam diri mereka. Akhirnya, dalam anugerah Ekaristi Kudus, dalam pemecahan Roti, mata mereka terbuka untuk melihat bahwa itu adalah Yesus yang menyertai mereka.
Mengapa Yesus menyembunyikan kehadiran-Nya yang telah bangkit dari para murid ini? Tampaknya Dia melakukannya karena mereka kurang iman. Mereka berkata, “… kami berharap bahwa Dialah yang akan menebus Israel.” Tapi Penyaliban terlalu berat untuk mereka tangani. Mereka tidak dapat memahami mengapa Penebus harus menderita seperti Yesus, jadi mereka mulai ragu.
Terlalu sering kita seperti para murid ini yang bingung tentang masalah iman dan yang bergumul dengan keraguan. Oleh karena itu, kita harus melihat diri kita sendiri dalam diri para murid ini saat mereka berjalan di jalan menuju Emaus. Yesus menawarkan kepada para murid ini hadiah belas kasihan yang luar biasa dengan membantu mereka memahami tindakan penyelamatan-Nya. Dia menjelaskan kepada mereka semua yang diajarkan dalam Kitab Suci tentang Dia. Dan ketika murid-murid ini mendengarkan Yesus mengajar mereka, mereka perlahan-lahan menjadi percaya.
Kita, juga, harus mengizinkan Yesus untuk mengajar kita tentang kuasa pengubahan dari kematian dan Kebangkitan-Nya. Kita harus mendengarkan dengan penuh perhatian dan membiarkan hati kita membara di dalam diri kita saat kita mendengarkan Firman-Nya yang kudus. Hanya dengan cara ini kita akan sampai pada tingkat iman yang kita butuhkan untuk lebih memahami dan menerima kekuatan transformasi dari Misteri Paskah.
Renungkan, hari ini, pada murid-murid ini dan kebutuhan mereka untuk merenungkan Firman Tuhan untuk memahami, percaya dan membuka mata mereka. Ketahuilah bahwa Anda membutuhkan anugerah yang sama ini. Anda perlu menghabiskan waktu dengan Tuhan kita, tenggelam dalam Firman-Nya, mendengarkan suara-Nya, sehingga Anda akan percaya lebih sepenuhnya. Biarkan pesan kematian dan kebangkitan Yesus membara di dalam diri Anda sehingga Anda juga akan percaya.
Tuhanku yang telah bangkit, Engkau menampakkan diri kepada murid-murid ini yang kurang iman dan pemahaman dan memberi mereka karunia ajaran suci-Mu. Ajari aku, Tuhan terkasih, semua yang harus aku pahami dan ketahui tentangMu, KematianMu, Kebangkitan, dan anugerah hidup baru yang mulia. Semoga Firman-Mu membara di dalam diriku dan menuntunku menuju transformasi hidupku. Yesus, aku percaya padaMu.
Amin