
“Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.”
Markus 4:3
Baris ini memulai Perumpamaan Penabur yang sudah dikenal. Kami menyadari rincian perumpamaan ini bahwa penabur menabur benih di jalan, di tanah berbatu, di antara semak duri dan akhirnya di tanah yang baik. Kisah ini mengungkapkan bahwa kita harus berusaha untuk menjadi seperti “tanah yang baik” itu di mana kita harus menerima Firman Tuhan ke dalam jiwa kita, membiarkannya dipelihara sehingga dapat bertumbuh dalam kelimpahan.
Tetapi perumpamaan ini mengungkapkan sesuatu yang lebih yang dapat dengan mudah dilewatkan. Ini mengungkapkan fakta sederhana bahwa penabur, untuk menanam setidaknya beberapa benih di tanah yang baik dan subur, harus bertindak. Dia harus bertindak dengan pergi menyebarkan benih dalam kelimpahan. Saat dia melakukan ini, dia tidak boleh berkecil hati jika sebagian besar benih yang dia tabur gagal mencapai tanah yang baik itu. Jalan setapak, tanah berbatu, dan tanah berduri semuanya adalah tempat di mana benih ditaburkan tetapi akhirnya mati. Hanya satu dari empat tempat yang disebutkan dalam perumpamaan ini yang menghasilkan pertumbuhan.
Yesus adalah Penabur Ilahi dan Firman-Nya adalah Benih. Oleh karena itu, kita harus menyadari bahwa kita juga dipanggil untuk bertindak dalam pribadi-Nya dengan menabur benih Firman-Nya dalam hidup kita sendiri. Sebagaimana Dia bersedia menabur dengan kesadaran bahwa tidak setiap benih akan menghasilkan buah, demikian juga kita harus siap dan mau menerima kenyataan yang sama ini.
Begitu sering, pekerjaan yang kita persembahkan kepada Tuhan untuk membangun Kerajaan-Nya menghasilkan sedikit atau tidak ada hasil nyata pada akhirnya. Hati menjadi keras dan kebaikan yang kita lakukan, atau Firman yang kita bagikan, tidak bertumbuh.
Satu pelajaran yang harus kita ambil dari perumpamaan ini adalah bahwa penyebaran Injil membutuhkan usaha dan komitmen dari pihak kita. Kita harus bersedia bekerja keras dan bekerja untuk Injil terlepas dari apakah orang mau menerimanya atau tidak. Dan kita tidak boleh membiarkan diri kita berkecil hati jika hasilnya tidak seperti yang kita harapkan.
Renungkan, hari ini, misi yang telah diberikan Kristus kepada anda untuk menyebarkan Firman-Nya. Katakan “Ya” untuk misi itu dan kemudian cari cara, setiap hari, untuk menaburkan Firman-Nya. Harapkan banyak upaya yang anda berikan untuk sayangnya menghasilkan sedikit buah dengan cara yang nyata. Namun, milikilah harapan dan keyakinan yang dalam pada kenyataan bahwa sebagian dari benih itu akan mencapai tanah yang diinginkan oleh Tuhan kita. Komit diri anda untuk menabur; selebihnya serahkan kepada Tuhan.
Sang Penabur Ilahi, saya membuat diri saya tersedia bagiMu untuk tujuan Injil. Saya berjanji untuk melayaniMu, setiap hari, dan saya berkomitmen untuk menjadi penabur Firman IlahiMu. Bantu saya untuk tidak terlalu fokus pada hasil usaha yang saya berikan; melainkan, bantulah saya untuk mempercayakan hasil-hasil itu hanya kepada-Mu dan kepada pemeliharaan Ilahi-Mu. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan 25 Januari 2022 Renungan 27 Januari 2022
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7
Bagi umat yang kesulitan mengisi data, bisa meminta bantuan kepada Ketua Lingkungan masing-masing.