Maka kata Yesus kepadanya: “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.”
Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
Yohanes 4:48-50
Memang anak itu hidup dan pejabat kerajaan sangat gembira ketika dia kembali ke rumah untuk menemukan bahwa anaknya telah sembuh. Penyembuhan ini terjadi pada saat yang sama ketika Yesus berkata “Pergilah, anakmu hidup!”.
Satu hal yang menarik untuk dicatat tentang perikop ini adalah kontras dari kata-kata Yesus. Pada awalnya, hampir terdengar seolah-olah Yesus marah ketika Dia berkata, “Jika kamu tidak melihat tanda-tanda dan mujizat, kamu tidak akan percaya.” Tetapi kemudian Dia segera menyembuhkan anak laki-laki itu dengan memberi tahu orang itu, “Anakmu hidup.” Mengapa hal ini tampak kontras dalam kata-kata dan tindakan Yesus?
Kita harus mencatat bahwa kata-kata awal Yesus bukanlah kritik; sebaliknya, itu hanyalah kata-kata kebenaran. Dia menyadari fakta bahwa banyak orang kurang iman, atau setidaknya lemah dalam iman. Dia juga menyadari fakta bahwa “tanda dan keajaiban” kadang-kadang bermanfaat bagi orang-orang untuk membantu mereka menjadi percaya. Meskipun kebutuhan untuk melihat “tanda dan keajaiban” ini jauh dari ideal, Yesus bekerja dengannya. Dia menggunakan keinginan akan keajaiban ini sebagai cara untuk mempersembahkan iman.
Yang penting untuk dipahami adalah bahwa tujuan akhir Yesus bukanlah penyembuhan fisik, meskipun ini adalah tindakan kasih yang besar; sebaliknya, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan iman ayah ini dengan menawarkan kepadanya karunia kesembuhan putranya. Hal ini penting untuk dipahami karena segala sesuatu yang kita alami dalam hidup dari Tuhan akan bertujuan untuk memperdalam iman kita. Kadang-kadang itu berupa “tanda dan keajaiban” sementara di lain waktu mungkin hadirat-Nya yang menopang di tengah-tengah pencobaan tanpa tanda atau keajaiban yang terlihat. Tujuan yang harus kita perjuangkan adalah iman dengan membiarkan apa pun yang dilakukan Tuhan kita dalam hidup kita menjadi sumber peningkatan iman kita.
Renungkan, hari ini, pada tingkat iman dan kepercayaan anda sendiri. Dan bekerjalah untuk membedakan tindakan Tuhan dalam hidup anda sehingga tindakan itu menghasilkan iman yang lebih besar. Berpegang teguh pada-Nya, percaya Dia mengasihi anda, ketahuilah bahwa Dia memegang jawaban yang anda butuhkan dan mencari Dia dalam segala hal. Dia tidak akan pernah mengecewakanmu.
Tuhanku yang pengasih, tolong tingkatkan imanku. Bantu aku untuk melihat Engkau bertindak dalam hidupku dan untuk menemukan kasih-Mu yang sempurna dalam segala hal. Saat aku melihatMu bekerja dalam hidupku, bantu aku untuk mengetahui, dengan kepastian yang lebih besar, kasih-Mu yang sempurna. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan 27 Maret 2022 – HARI MINGGU PRAPASKAH IV
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7
Bagi umat yang kesulitan mengisi data, bisa meminta bantuan kepada Ketua Lingkungan masing-masing.