Renungan Harian Katolik, Jumat 06 Januari 2023
Minggu Natal 6 Januari 2023
Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli, anak Matat, anak Lewi, anak Malkhi, anak Yanai, anak Yusuf,
Lukas 3:23-24
Salah satu dari dua pilihan Injil hari ini adalah silsilah Yesus menurut Santo Lukas. Ingatlah bahwa Injil Matius juga memuat silsilah Yesus. Versi Matius mungkin lebih familiar karena muncul di awal Injilnya. Meskipun kedua silsilah tersebut berbeda secara signifikan karena berbagai alasan, keduanya memiliki tujuan untuk menelusuri silsilah Yesus. Lukas menyisipkan silsilah Yesus dalam Bab Tiga Injilnya, setelah Yesus dibaptis dan sesaat sebelum pelayanan publik-Nya. Dia menyajikan silsilah dalam urutan menaik, dimulai dengan Yesus dan diakhiri dengan Adam, mengidentifikasi tujuh puluh tujuh generasi. Matius menyajikan silsilah dalam urutan menurun, dimulai dengan Abraham dan diakhiri dengan Yesus, yang mengidentifikasi empat puluh satu generasi.
Santo Agustinus, dalam mengomentari silsilah dalam Injil Lukas, menunjukkan bahwa Lukas mengidentifikasi tujuh puluh tujuh generasi karena Yesus menyatakan bahwa kita harus mengampuni tujuh puluh tujuh kali (Matius 18:21–22). Selain itu, karena Yesus baru saja memasuki air baptisan, Agustinus melihat ini sebagai cara untuk mengatakan bahwa Sakramen Pembaptisan menawarkan kepada semua orang sepanjang masa karunia pengampunan dosa yang tak terbatas.
Mungkin salah satu refleksi terpenting yang dapat kita ambil dari salah satu silsilah Yesus adalah kenyataan bahwa Dia datang untuk memberi kita karunia hidup baru sebagai Adam yang baru. Karunia baptisannya adalah cara untuk memulai kembali kemanusiaan yang telah jatuh. Sejak penciptaan kita, kita berdosa. Adam dan Hawa berdosa. Dan semua generasi berikutnya telah berdosa. Jadi, di dalam Kristus, melalui Pembaptisan, kita dapat memulai kembali, dilahirkan kembali, dan diubah dari tatanan kejatuhan alami ke tatanan anugerah adikodrati.
Kita akan segera merayakan Epifani dan Pesta Pembaptisan Tuhan. Setelah itu, kita memasuki awal Masa Biasa ketika merenungkan pelayanan publik Yesus. Saat kita melakukannya, kita harus secara teratur mengingatkan diri kita tentang alasan kedatangan Yesus. Dia tidak datang hanya untuk menginspirasi kita atau untuk mengajari kita hikmat-Nya. Sebaliknya, Dia datang untuk menyelamatkan umat manusia yang jatuh sesuai dengan rencana sempurna Bapa. Rencana Bapa dimulai pada awal waktu ketika umat manusia jatuh dari kasih karunia. Dari sana, Bapa mempersiapkan dunia untuk kedatangan Putra Ilahi-Nya melalui generasi demi generasi para nabi, imam, dan raja. Perlahan-lahan, Dia mengungkapkan rencana keselamatan-Nya hingga membuahkan hasil dan kesempurnaan dalam Pribadi Putra Terkasih-Nya.
Renungkan, hari ini, rencana kekal Bapa untuk menyelamatkan kita dari dosa dengan mengirimkan Putra Ilahi-Nya sebagai Juruselamat kita. Rencana itu, yang berlangsung selama beberapa generasi sejak awal zaman, akan terus terungkap hingga akhir zaman ketika Yesus akan datang kembali dalam kemegahan dan kemuliaan. Luangkan waktu untuk merenungkan rencana luar biasa ini dan hadiah luar biasa yang telah diberikan kepada Anda. Saat Anda melakukannya, berusahalah untuk memupuk rasa syukur terdalam di hati Anda.
Yesus, Juruselamatku, kami berterima kasih kepada-Mu atas anugerah tak terduga yang telah Engkau berikan. Engkau mengambil sifat manusia kami yang jatuh dan mengubahnya dengan kesatuan ke-Ilahian dan kemanusiaanMu. Engkau mati untuk dosa-dosa kami dan dosa semua orang yang berpaling kepadaMu, dan Engkau membuka pintu ke Surga. Semoga kami selalu tumbuh lebih dalam rasa syukur atas semua yang telah Engkau lakukan untuk kami. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan Harian Katolik 05 Januari 2023
Renungan Harian Katolik 07 Januari 2023
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7