
Renungan Harian Katolik, Kamis 15 September 2022
Peringatan Hati Maria yang Berduka
Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan ? dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
Lukas 2:34-35
Sungguh pesta yang mendalam, bermakna dan sangat nyata yang kita rayakan hari ini. Hari ini kita mencoba masuk ke dalam kesedihan mendalam dari hati Bunda Maria yang terberkati saat dia menanggung penderitaan Putranya.
Bunda Maria mengasihi Putranya Yesus dengan kasih sempurna seorang ibu. Menariknya, cinta sempurna yang dia miliki di dalam hatinya untuk Yesus itulah yang menjadi sumber penderitaan rohaninya yang dalam. Cintanya menariknya untuk hadir kepada Yesus di Salib dan penderitaan-Nya sendiri. Dan karena alasan itu, sebagaimana Yesus menderita, begitu pula ibu-Nya.
Tapi penderitaannya bukan karena putus asa, itu adalah penderitaan cinta. Oleh karena itu, kesedihannya bukanlah kesedihan; sebaliknya, itu adalah bagian yang mendalam dari semua yang Yesus alami. Hatinya secara sempurna bersatu dengan hati Putranya dan, oleh karena itu, dia menanggung semua yang Dia tanggung. Ini adalah cinta sejati pada tingkat terdalam dan terindah.
Hari ini, pada peringatan Hatinya yang Berduka, kita dipanggil untuk hidup dalam persatuan dengan kesedihan Bunda Yang Terberkati. Saat kita mencintainya, kita mendapati diri kita merasakan rasa sakit yang sama dan penderitaan yang masih dialami hatinya sebagai akibat dari dosa-dosa dunia. Dosa-dosa itu, termasuk dosa kita sendiri, adalah yang memakukan Putranya di kayu Salib.
Ketika kita mengasihi Bunda kita yang Terberkati dan Putranya Yesus, kita juga akan berduka atas dosa; pertama kita sendiri dan kemudian dosa orang lain. Tetapi penting untuk diketahui bahwa kesedihan yang kita alami karena dosa juga merupakan kesedihan cinta. Ini adalah dukacita yang suci yang pada akhirnya memotivasi kita untuk memiliki belas kasih yang lebih dalam dan persatuan yang lebih dalam dengan orang-orang di sekitar kita, terutama mereka yang terluka dan mereka yang terperangkap dalam dosa. Itu juga memotivasi kita untuk berbalik dari dosa dalam hidup kita sendiri.
Renungkan, hari ini, pada cinta yang sempurna dari hati Bunda kita yang Terberkati. Cinta itu mampu mengatasi semua penderitaan dan rasa sakit dan merupakan cinta yang sama yang Tuhan ingin tempatkan di hatimu.
Tuhan, bantulah aku untuk mencintai dengan kasih IbuMu yang terkasih. Bantu aku untuk merasakan kesedihan suci yang sama seperti yang dia rasakan dan biarkan kesedihan suci itu memperdalam kepedulian dan belas kasihku kepada semua orang yang menderita. Bunda Maria, doakanlah kami. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan Harian Katolik 14 September 2022
Renungan Harian Katolik 16 September 2022
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7