Renungan Harian Katolik, Rabu 14 September 2022
PESTA SALIB SUCI
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 3:14-25
Betapa indahnya pesta yang kita rayakan hari ini! Ini adalah Pesta Peninggian Salib Suci atau lebih kita kenal dengan Pesta Salib Suci.
Apakah Salib benar-benar masuk akal? Jika kita dapat memisahkan diri kita dari semua yang telah kita pelajari tentang Salib Kristus dan hanya melihatnya dari perspektif sekuler dan historis, Salib adalah tanda tragedi besar. Ini terkait dengan kisah seorang pria yang menjadi sangat populer di kalangan banyak orang, namun sangat dibenci oleh orang lain. Pada akhirnya, mereka yang membenci orang ini mengatur penyaliban brutal-Nya. Jadi, dari sudut pandang sekuler murni, Salib adalah hal yang mengerikan.
Tetapi orang Kristen tidak melihat Salib dari sudut pandang sekuler. Kita melihatnya dari perspektif Ilahi. Kita melihat Yesus ditinggikan di kayu Salib untuk dilihat semua orang. Kita melihat Dia menggunakan penderitaan yang mengerikan untuk melenyapkan penderitaan selamanya. Kita melihat Dia menggunakan kematian untuk menghancurkan kematian itu sendiri. Pada akhirnya, kita melihat Yesus menjadi pemenang di Salib itu dan, oleh karena itu, selamanya kita melihat Salib sebagai takhta yang agung dan mulia!
Tindakan Musa di padang gurun menggambarkan Salib. Banyak orang meninggal karena gigitan ular. Karena itu, Tuhan menyuruh Musa untuk mengangkat patung ular di atas tiang agar semua yang melihatnya sembuh. Dan itulah yang terjadi. Ironisnya, ular itu membawa kehidupan bukannya kematian!
Penderitaan terjadi sepanjang hidup kita dalam berbagai cara. Mungkin bagi sebagian orang itu sakit dan nyeri sehari-hari karena kesehatan yang buruk, dan bagi yang lain mungkin pada tingkat yang jauh lebih dalam, seperti emosional, pribadi, relasional atau spiritual. Dosa, pada kenyataannya, adalah penyebab penderitaan terbesar, sehingga mereka yang bergumul dengan dosa dalam hidup mereka sangat menderita dari dosa itu.
Jadi apa jawaban Yesus? Jawabannya adalah mengalihkan pandangan kita ke Salib-Nya. Kita harus memandang Dia dalam kesengsaraan dan penderitaan-Nya dan, dalam pandangan itu, kita dipanggil untuk melihat kemenangan dengan iman. Kita dipanggil untuk mengetahui bahwa Allah mendatangkan kebaikan dari segala sesuatu, bahkan penderitaan kita. Bapa mengubah dunia secara kekal melalui penderitaan dan kematian Putra tunggal-Nya. Dia juga ingin mengubah kita dalam salib kita.
Renungkan, hari ini, di atas Salib Kristus. Luangkan waktu untuk menatap salib. Lihat di salib itu jawaban atas pergumulan harian kita sendiri. Yesus dekat dengan mereka yang menderita, dan kekuatan-Nya tersedia bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.
Tuhan, tolong aku untuk menatap Salib. Bantu aku untuk mengalami dalam penderitaan-Mu sendiri rasa kemenangan akhir-Mu. Semoga diriku dikuatkan dan disembuhkan saat aku memandangMu. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan Harian Katolik 13 September 2022
Renungan Harian Katolik 15 September 2022
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7