Renungan Harian Katolik, Senin 24 Oktober 2022
Hari Senin Minggu Biasa XXX
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.”
Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
Lukas 13:10-13
Setiap mujizat Yesus tentu merupakan tindakan kasih yang diberikan kepada orang yang disembuhkan. Dalam cerita ini, wanita ini menderita selama delapan belas tahun dan Yesus menunjukkan belas kasihannya dengan menyembuhkannya. Dan meskipun itu adalah tindakan cinta yang jelas untuknya secara langsung, ada lebih banyak cerita sebagai pelajaran bagi kita.
Satu pesan yang dapat kita ambil dari kisah ini berasal dari fakta bahwa Yesus menyembuhkan atas inisiatif-Nya sendiri. Meskipun beberapa mukjizat dilakukan atas permintaan dan doa orang yang disembuhkan, mukjizat ini datang hanya melalui kebaikan Yesus dan belas kasihan-Nya. Wanita ini tampaknya tidak mencari kesembuhan, tetapi ketika Yesus melihatnya, hati-Nya tersentuh kepadanya dan Dia menyembuhkannya.
Begitu juga dengan kita, Yesus tahu apa yang kita butuhkan sebelum kita meminta kepada-Nya. Tugas kita adalah untuk selalu tetap setia kepada-Nya dan mengetahui bahwa dalam kesetiaan kita Dia akan memberikan apa yang kita butuhkan bahkan sebelum kita meminta.
Pesan kedua datang dari fakta bahwa wanita ini “berdiri tegak” setelah dia disembuhkan. Ini adalah gambaran simbolis dari apa yang dilakukan anugerah kepada kita. Ketika Tuhan memasuki hidup kita, kita bisa berdiri tegak. Kami mampu berjalan dengan keyakinan dan martabat baru. Kita menemukan siapa diri kita dan hidup bebas dalam kasih karunia-Nya.
Renungkan, hari ini, atas dua fakta ini. Tuhan tahu setiap kebutuhan yang kita miliki dan akan menjawab kebutuhan itu ketika itu yang terbaik bagi kita. Juga, ketika Dia menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada kita, itu akan memungkinkan kita untuk hidup dengan penuh keyakinan sebagai putra atau putri-Nya.
Tuhan segala rahmat, aku menyerahkan diriku kepada-Mu dan percaya pada rahmat-Mu yang berlimpah. Aku percaya bahwa Engkau akan memungkinkan diriku untuk berjalan di jalan-Mu setiap hari dalam hidupku dengan penuh keyakinan. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan Harian Katolik 23 Oktober 2022
Renungan Harian Katolik 25 Oktober 2022
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7