Renungan Harian Katolik 25 September 2022

renungan harian katolik

Renungan Harian Katolik, Mingu 25 September 2022
HARI MINGGU BIASA XXVI

“Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
Lukas 16:19-21

Dari satu sudut pandang, Lazarus berada dalam keadaan yang sangat tidak diinginkan. Dia miskin, kelaparan, dan sengsara. Dia ditutupi dengan luka yang akan dijilat anjing. Ini adalah bahasa yang sangat deskriptif yang digunakan oleh Yesus dan sangat membantu untuk melakukan yang terbaik untuk membayangkan keadaan fisik yang menyedihkan yang dialami Lazarus.

Kunci dari cerita ini adalah bahwa meskipun Lazarus dalam kondisi fisik yang menyedihkan, jiwanya ada di tangan Tuhan. Kita tahu itu benar, karena kita diberitahu bahwa ketika dia mati, dia “dibawa oleh para malaikat ke pangkuan Abraham” (Lukas 16:22).

Kisah ini memberi kita semua kesempatan untuk melihat apa yang paling penting dalam hidup. Orang kaya itu memiliki semua yang dia inginkan dalam hidup ini tetapi jelas tidak memiliki kasih amal karena fakta bahwa dia mengabaikan kebutuhan fisik Lazarus. Karena alasan itu, orang kaya itu miskin secara rohani, sedangkan Lazarus makmur secara rohani.

Ketika kita dapat mengawasi apa yang paling penting dalam hidup, kekayaan spiritual, itu akan membuat banyak kesulitan lain yang kita tanggung tidak terlalu membebani. Mungkin kita tidak akan pernah berada dalam kondisi fisik yang sama dengan Lazarus, tetapi kita mungkin mengalami rasa sakit dan kesulitan besar lainnya dalam hidup. Ketika ini terjadi, kecenderungannya mungkin terpaku pada penderitaan-penderitaan itu dan mengalihkan pandangan kita dari kesatuan batin dengan Tuhan.

Renungkan, hari ini, tentang bagaimana kita akan menghadapi hidup seperti Lazarus. Renungkan apa “luka” kita sendiri dalam hidup. Setiap penderitaan mungkin berbeda dalam jenis, derajat dan jumlah dari penderitaan orang lain, tetapi penderitaan akan ditemui dalam hidup kita. Saat mengidentifikasi penderitaan kita, alihkan pandangan kita darinya ke hadirat Allah di dalam jiwa kita, dan biarkan hadirat-Nya memenuhi kita dengan kekayaan kasih karunia-Nya.

Tuhan, aku mempersembahkan kepada-Mu penderitaan dan kesakitanku, kesengsaraan dan lukaku. Bantulah aku untuk selalu mengarahkan pandanganku kepada-Mu dan untuk mencari kepuasan hanya dalam kekayaan Surga. Isi hatiku, terutama, dengan cinta kepada-Mu dan amal untuk orang lain sehingga aku benar-benar kaya dalam hal yang paling penting. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan Harian Katolik 24 September 2022

Renungan Harian Katolik 26 September 2022


DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG

Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7

komsostidar1