Renungan Harian Katolik, Senin 26 Desember 2022
Hari Kedua Oktaf Natal
Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
Matius 10:19-20
Kata-kata Tuhan kita ini membuahkan hasil dalam kehidupan Santo Stefanus, martir pertama Gereja. Santo Stefanus menjadi martir dalam beberapa tahun setelah kenaikan Yesus ke Surga. Dia adalah salah satu dari tujuh diaken yang para Rasul tunjuk untuk membantu mereka dalam pekerjaan merawat yang miskin sewaktu Gereja mulai tumbuh.
Stefanus adalah seorang yang memiliki iman yang dalam dan dipenuhi dengan Roh Kudus. Setelah diangkat menjadi diaken, dia mulai berkhotbah dengan berani. Di antara pendengarnya adalah anggota sinagoga Yahudi Helenistik. Stefanus memperdebatkan mereka dengan penuh semangat dan membuktikan dirinya penuh hikmat dan kuasa, melakukan banyak tanda dan keajaiban di tengah-tengah mereka. Tapi ini hanya membuat para pendengarnya menjadi marah sampai merencanakan kematiannya. Akibatnya, mereka membuat klaim palsu bahwa Stefanus berkhotbah menentang Bait Suci dan Hukum Musa.
Dalam Kisah Para Rasul (Kisah Para Rasul 7:2–53), Stefanus menanggapi dengan memberikan pidato yang panjang dan terperinci yang dengannya dia menjelaskan kebenaran penuh tentang Yesus dalam terang Perjanjian Lama. Stefanus menyimpulkan dengan berkata, “Kamu orang-orang yang tegar tengkuk, tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus; kamu sama seperti nenek moyangmu.” Ini semakin membuat marah para pendengarnya di sinagoga. Setelah ini, sesuatu yang benar-benar ajaib terjadi. Stefanus mendapat penglihatan. Dia melihat ke Surga dan berkata, “Lihatlah, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Dia melihat Tuhannya, berdiri di sebelah kanan Bapa. Dan pernyataannya tentang penglihatan inilah yang akhirnya mendorong orang banyak yang marah untuk menyeretnya keluar dari sinagoga dan kota dan melempari dia dengan batu sampai mati. Namun, kisah Stefanus berakhir dengan indah dan penuh inspirasi. Saat orang banyak melempari dia, dia mengucapkan dua pernyataan yang kuat. Pertama, dia berkata, “Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Dan kemudian dia berdoa dengan suara nyaring, “Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka.”
Seperti disebutkan di atas, kata-kata yang diucapkan Tuhan kita dalam Injil hari ini membuahkan hasil dalam kehidupan Santo Stefanus. Pertama-tama, kita melihat apa yang dikatakan Yesus bahwa beberapa pengikut-Nya akan diserahkan kepada kematian oleh kerabat mereka sendiri menjadi kenyataan dalam kehidupan Santo Stefanus. Tetapi Yesus juga berjanji bahwa ketika ini akan terjadi, “Pada saat itu kamu akan diberi apa yang harus kamu katakan.” Dan itu akan menjadi Roh Bapa yang “berbicara melalui kamu.” Dan itulah yang terjadi dengan Santo Stefanus. Pertama, dia diberi penglihatan Surga yang mulia. Kedua, dia diilhami untuk menyerahkan sepenuhnya jiwanya kepada Yesus. Dan ketiga, dia terinspirasi untuk mendoakan para penganiayanya dan mengampuni mereka. Kata-kata dan tindakan ini tidak berasal dari Stefanus saja. Itu adalah pemenuhan janji Yesus bahwa ketika seseorang dianiaya demi Injil, Bapa akan hadir secara khusus dan memberikan inspirasi yang kuat pada saat dibutuhkan.
Renungkan, hari ini, kebenaran mendalam bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Faktanya, ketika kita paling menderita atau menanggung penganiayaan, penolakan atau segala bentuk perlakuan buruk, Tuhan hadir secara khusus. Lihatlah hidup Anda sendiri dan pertimbangkan saat-saat yang menurut Anda paling menantang. Berdoalah kepada Santo Stefanus dan mintalah dia untuk mendoakan Anda agar Anda terbuka terhadap kata-kata dan tindakan yang diilhami dari Tuhan kita saat Anda sangat membutuhkannya.
Santo Stefanus yang mulia, tolong doakan saya. Doakan saya terutama ketika saya mengalami salib terberat dalam hidup. Berdoalah agar saya, seperti engkau, akan terbuka untuk inspirasi dan rahmat Tuhan pada saat-saat yang paling saya butuhkan. St Stefanus, doakanlah saya. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan Harian Katolik 25 Desember 2022 – Hari Raya Natal
Renungan Harian Katolik 27 Desember 2022
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7