Renungan 04 Juni 2021

Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: “Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?
Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
Markus 12:35-36

Pada saat pelayanan Yesus, orang-orang Yahudi mengerti bahwa Mesias akan datang dari garis keturunan Daud. Lebih jauh, banyak yang berpikir bahwa Mesias hanyalah seorang pemimpin nasionalis yang akan memimpin bangsa Yahudi keluar dari penindasan Romawi. Dengan demikian, mereka menurunkan Mesias menjadi keturunan Daud yang akan membebaskan mereka dengan cara yang lebih politis.

Dalam perikop di atas, Yesus memberikan kejelasan pada pemahaman umum tentang Mesias sebagai “anak Daud.” Mesias tidak hanya akan turun dalam bentuk manusia dari garis leluhur Daud, Dia juga adalah “Tuan” bagi Daud. Yesus menunjukkan hal ini dengan menunjuk ke Mazmur 110 di mana Daud menyebut Mesias sebagai Tuhannya. Dan meskipun perbedaan yang halus ini pada mulanya tampaknya tidak begitu penting bagi kita hari ini, Yesus dengan jelas berupaya untuk mengajarkan hal ini.

Satu pelajaran penting yang harus kita ambil dari perikop ini adalah bahwa kita harus berupaya dengan tekun untuk memiliki gambaran yang benar tentang Yesus. Meskipun hari ini kita mungkin tidak melihat Tuhan kita sebagai seorang pemimpin nasionalis yang datang untuk membebaskan kita dari penindasan politik, kita sering kali dapat membentuk gambaran-gambaran yang salah tentang Dia. Bagi orang Yahudi pada waktu itu, gagasan bahwa Mesias juga adalah “Tuan” Raja Daud adalah hal baru. Ini menunjuk pada keIlahian Mesias dan sifat kekal-Nya. Yesus memberikan klarifikasi yang halus ini dan “Kumpulan besar mendengar ini dengan gembira.” Kita juga harus berpaya untuk memahami yang jelas dan benar tentang Siapa Yesus, Mesias, Anak Allah dan Anak Manusia sebenarnya. Jadi Siapa Dia?

Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama-tama pertimbangkan bagaimana anda melihat Yesus dalam hidup anda. Yesus adalah sahabatmu, guru yang bijaksana, kepribadian yang menginspirasi, jiwa yang baik, pemimpin yang penyayang dan teladan bagi kita semua. Tapi Dia juga jauh lebih banyak. Memilih hanya satu gambaran tentang Siapa Yesus itu dan kemudian memberikan satu gambaran itu fokus yang berlebihan dalam hidup kita adalah kesalahan yang serupa dengan kesalahan yang dimiliki banyak orang Yahudi pada saat Yesus mengajar mereka.

“Lebih banyak lagi” adalah bagian yang harus kita fokuskan saat kita mempertimbangkan identitas Tuhan kita. Kita harus melihat Dia sebagai Allah, Pribadi Kedua dari Tritunggal Mahakudus. Sebagai Tuhan, Dia harus disembah dan dipuja. Dan meskipun Dia adalah Tuhan dari segala kekekalan, Dia juga mengambil upa dalam kedagingan manusia, menyatukan manusia dengan keIlahian. Dan sebagai manusia, Dia membiarkan diri-Nya mati agar Dia bisa bangkit dalam kodrat manusia-Nya. Dengan cara ini, jika kita mempersatukan diri kita kepada-Nya melalui penyerahan total hidup kita, maka kita juga akan mati dalam dosa kita tetapi kemudian bangkit bersama-Nya untuk hidup baru. Dengan melakukan itu, kita diberi karunia keselamatan kekal dan dimampukan untuk berbagi dalam kehidupan kekal Tritunggal Mahakudus. Meskipun lebih banyak lagi yang dapat dan harus dikatakan tentang identitas Tuhan kita, pandangan sekilas ke dalam hidup-Nya ini akan membantu kita menghindari jebakan membatasi siapa Dia dalam pikiran dan hati kita.

Renungkan, hari ini, pada gambar yang anda miliki tentang Yesus. Carilah cara agar anda secara tidak sengaja membatasi kebesaran dan kemuliaan-Nya dalam pikiran dan hati anda. Cobalah untuk memperluas citra Tuhan kita yang anda miliki dan terbuka untuk semua yang Dia ingin ungkapkan kepada anda tentang diri-Nya. Semakin banyak anda melakukannya, semakin anda juga akan dipenuhi dengan “kegembiraan” karena Pribadi Tuhan kita lebih jelas diungkapkan kepada anda.

Tuhanku yang tak terbatas dan mulia, Engkau jauh melampaui pemahaman kami, namun Engkau mengundang kami untuk datang kepada-Mu agar kami dapat mengenal-Mu lebih lengkap. Berilah kami rahmat yang kami butuhkan, untuk melepaskan gambaran-gambaran yang salah dan terbatas tentang-Mu, sehingga dapat mengenal-Mu apa adanya. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan 03 Juni 2021

komsostidar1