Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.”
Markus 7:15
Seringkali, kita lebih memperhatikan apa yang ada di luar daripada apa yang ada di dalam. Kita sering khawatir secara berlebihan tentang bagaimana kita dianggap oleh orang lain, bagaimana penampilan kita, atau seperti apa reputasi kita di mata dunia. Injil ini secara khusus membahas tuduhan orang Farisi bahwa makan makanan tertentu menajiskan seseorang. Yesus tidak seperti itu. Dia mengarahkan perhatian kita ke hati kita. Apa yang ada di hati kita? Dan apakah yang keluar dari hati? Inilah yang membuat kita menjadi diri kita sendiri.
Meskipun ini berhubungan dengan kekhawatiran bahwa makanan tertentu akan najis, ini juga berhubungan dengan lebih banyak lagi. Ini membahas kecenderungan ketaatan eksternal murni dari hukum Tuhan. Dengan demikian, ini membahas kecenderungan orang Farisi untuk terlalu khawatir tentang bagaimana mereka dianggap oleh orang lain. Ketaatan eksternal mereka terhadap hukum mengungkapkan fakta bahwa mereka tampaknya terlalu khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang mereka dan apa yang orang lain katakan tentang mereka. Mereka ingin terlihat suci. Mereka ingin terlihat seperti berada di luar kecerobohan terkecil. Tapi itu semua penampilan dan bukan kenyataan.
Untuk itu, Yesus menaruh perhatian pada internal. Tuhan melihat apa yang ada di dalam hati kita. Bahkan jika tidak ada orang lain yang melihat ini, kita tidak boleh melupakan fakta bahwa Tuhan melihat semuanya. Itu saja yang penting. Apa yang ada di dalam hati kita dapat menyebabkan kerusakan besar pada kita atau sebaliknya melakukan kebaikan besar.
Renungkan, hari ini, atas apa yang ada di dalam hatimu. Introspeksi ini juga harus menantang anda untuk melihat motivasi anda. Mengapa anda melakukan apa yang anda lakukan dan mengapa anda membuat keputusan yang anda buat? Apakah itu pilihan yang datang dari hati yang jujur dan tulus? Atau apakah itu pilihan yang lebih didasarkan pada bagaimana anda akan dipersepsikan? Semoga motivasi anda murni. Dan semoga motif-motif murni itu datang dari hati yang sangat menyatu dengan hati Kristus.
Tuhan dari segala kemurnian, tolong buat motivasiku murni. Bantu aku untuk hidup hanya dari hati yang murni. Bantu aku untuk selalu menyadari bahwa kekudusan hanya ditemukan dalam melayaniMu dan bukan dalam melayani citra publik diriku sendiri. Aku mencintaimu Tuhanku. Yesus, aku percaya pada-Mu!
Amin
Renungan 08 Februari 2022 Renungan 10 Februari 2022
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7
Bagi umat yang kesulitan mengisi data, bisa meminta bantuan kepada Ketua Lingkungan masing-masing.