Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.
Markus 16:14
Mengapa para Rasul gagal untuk percaya bahwa Yesus telah bangkit dari kematian? Mereka telah melihat begitu banyak mukjizat yang menakjubkan secara langsung dari Yesus. Mereka tinggal bersama Dia hari demi hari selama tiga tahun. Mereka mendengar Dia berkhotbah dan mengajar dengan otoritas dan kasih karunia yang sempurna. Dan sekarang, setelah Dia bangkit dari kematian, hati mereka menjadi keras dan mereka tidak segera percaya. Yesus harus menampakkan diri kepada mereka dan menawarkan bukti ini di depan mata mereka sendiri.
Perjuangan yang dialami para Rasul ini adalah salah satu yang terlalu umum. Ini adalah perjuangan dari ketegaran hati. Mereka ingin percaya, tetapi mereka tidak bisa membiarkan diri mereka dengan bebas memeluk Kebangkitan dengan iman yang benar sampai mereka memiliki beberapa bukti. Sedikit yang mereka tahu bahwa semua bukti yang mereka butuhkan sudah ada di dalam diri mereka.
Begitu sering kita diundang oleh Yesus untuk beriman dan percaya kepada-Nya dan menerima banyak hal sebagai masalah iman. Karunia iman adalah seperti nyala api kecil di dalam hati kita yang dengan ceroboh kita ekspos ke angin. Kecerobohan ini memungkinkan nyala api iman padam sebelum dapat tumbuh.
Tujuan dari perjalanan Kristen kita adalah membiarkan nyala api iman itu menjadi nyala api yang Tuhan inginkan. Dan itu mungkin! Sangat mungkin untuk membiarkan nyala api itu menjadi nyala api yang tidak akan padam. Apakah kita bersedia melakukan apa yang kita perlukan agar nyala api itu bersinar terang? Dan bagaimana kita melakukan ini?
Jalan menuju api iman yang menyala-nyala ini berkaitan dengan cara kita menangani percikan yang sudah ada di sana. Kita harus merawat dan memelihara api kecil itu. Kita harus memperlakukan awal iman kita dengan sangat hati-hati. Kita harus menjaganya dan memberinya makan agar ia tumbuh. Ini dilakukan, sebagian, dengan menghindari kecerobohan dalam kehidupan doa kita.
Doa adalah kunci untuk membiarkan Tuhan bertumbuh di dalam. Dia ada di sana, berbicara kepada kita dan memanggil kita untuk percaya. Setiap kali kita meragukan, atau mengeraskan hati kita, kita mengekspos api kecil itu ke unsur-unsurnya. Tetapi setiap kali kita sangat fokus pada nyala api itu, kita memungkinkannya untuk tumbuh dan bertahan. Berdoa, mendengarkan, mencari, mencintai, dan percaya adalah jalan menuju iman yang Tuhan ingin berikan kepada kita. Dan jika para Rasul membiarkan karunia iman itu, yang ditanam jauh di dalam, tumbuh dengan melembutkan hati mereka, mereka akan dengan cepat dan mudah percaya bahwa Yesus hidup tanpa perlu melihat Dia dengan mata kepala sendiri.
Renungkan, hari ini, pada kenyataan bahwa kita tidak melihat Kristus yang Bangkit secara fisik, tetapi kita memiliki kemampuan yang sama seperti para Rasul untuk mengenal dan mengasihi Dia. Apa yang anda lakukan setiap hari untuk membiarkan kasih dan pengetahuan tentang Kristus ini bertumbuh? Apa yang anda lakukan dalam kehidupan iman anda sendiri untuk membiarkan nyala api ini menjadi api yang menyala-nyala dan menghanguskan segalanya? Komitmenkan kembali diri anda hari ini untuk berdoa, dan saksikan iman anda di dalam Kristus tumbuh dengan cerah!
Tuhan, aku mencintai-Mu dan aku percaya kepada-Mu. Bantu diriku untuk mengipasi api iman yang ditanam di hatiku menjadi api yang menyala-nyala dan menghanguskan segalanya. Bantu aku untuk mengenal dan mencintai-Mu sehingga pengetahuan dan cinta ini mengubahku. Sucikan jiwaku dengan api ini dan bebaskan aku dari segala kekerasan hati. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan 24 April 2022 – HARI MINGGU PASKAH II ( Minggu Kerahiman Ilahi )
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7
Bagi umat yang kesulitan mengisi data, bisa meminta bantuan kepada Ketua Lingkungan masing-masing.