Kata Yohanes kepada Yesus: “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.”
Tetapi kata Yesus: “Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
Markus 9:38-39
Bagian ini memberi kita pelajaran tentang kecemburuan atau apa yang kita sebut “eksklusivisme.” Yohanes dan para Rasul lainnya menyaksikan seseorang yang tidak mereka kenal, melakukan perbuatan baik mengusir setan dalam nama Yesus. Ini gambar yang agak aneh untuk dibayangkan. Yohanes melihat tindakan baik ini dan mencoba mengganggu dengan meminta orang tersebut untuk berhenti. Kemudian dia pergi dan menceritakan tentang orang ini kepada Yesus, berharap Yesus akan campur tangan. Tetapi Yesus melakukan yang sebaliknya.
Dalam beberapa hal, cerita ini mirip dengan seorang anak yang mengadu pada saudaranya. Katakanlah bahwa satu saudara melakukan sesuatu yang diizinkan oleh orang tua, tetapi saudara yang lain iri karenanya. Hasilnya adalah saudara yang cemburu itu mengadu karena alasan yang konyol.
“Eksklusivisme” dapat didefinisikan sebagai kecenderungan untuk berpikir bahwa sesuatu itu baik hanya ketika aku melakukannya. Ini adalah bentuk keserakahan spiritual di mana kita mengalami kesulitan untuk bersukacita dan mendukung perbuatan baik orang lain. Ini adalah perjuangan yang salah tetapi banyak yang melakukannya.
Idealnya, dalam kehidupan Kristen kita, adalah mencari pekerjaan Tuhan di mana-mana dan di dalam diri setiap orang. Kita harus sangat berhasrat agar Kerajaan Allah dibangun sehingga kita sangat bersukacita setiap kali kita menyaksikan kegiatan seperti itu. Sebaliknya, jika kita mendapati diri kita iri pada orang lain atas kebaikan yang mereka lakukan, atau jika kita menemukan diri kita mencoba mencari kesalahan dengan apa yang mereka lakukan, maka kita harus menyadari kecenderungan ini dan mengklaimnya sebagai dosa kita, bukan dosa mereka.
Renungkan, hari ini, atas reaksi anda sendiri terhadap kebaikan orang lain. Apakah anda dapat bersukacita dalam kebaikan itu? Atau apakah itu meninggalkan anda dengan kecemburuan atau rasa iri tertentu? Jika ‘iya’, maka komitmenkan diri anda pada tujuan untuk terbebas dari godaan ini. Tuhan kita yang ilahi menginginkan agar anda berpartisipasi dalam pekerjaan baik-Nya. Anda harus berusaha untuk memiliki keinginan yang sama.
Tuhanku yang membebaskan, ketika aku cemburu pada orang lain, terutama ketika aku cemburu pada perbuatan baik mereka, bantulah aku untuk melihat ini sebagai dosaku. Bantulah diriku untuk mencari banyak cara luar biasa bahwa Engkau bekerja di dunia kita, dan bantu aku untuk bersukacita dalam semua yang Kau lakukan melalui orang lain. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan 22 Februari 2022 Renungan 24 Februari 2022
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7
Bagi umat yang kesulitan mengisi data, bisa meminta bantuan kepada Ketua Lingkungan masing-masing.