Renungan 24 Mei 2021

“Dan dekat salib Yesus berdiri ibuNya dan saydara ibuNya, Maria isteri Kleopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibuNya, “Ibu, inilah anakmu!”. Kemudian kataNya kepada murid-muridNya, “Inilah ibumu!” Dan sejak itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.”
Yohanes 19:25-27

Peringatan yang kita rayakan hari ini, yang ditambahkan ke Kalender Liturgi Romawi pada tahun 2018 oleh Paus Fransiskus, menyoroti kebenaran bahwa Perawan Maria yang Terberkati bukan hanya Bunda dari Pribadi Kristus, dan, oleh karena itu, Bunda Allah, dia adalah juga Bunda Gereja, yaitu Bunda dari semua umat beriman. Perawan Maria Yang Terberkati adalah ibumu. Dan sebagai ibumu, dia benar-benar lembut, penuh kasih sayang, perhatian dan penyayang, memberikan kepadamu segala sesuatu yang ingin diberikan oleh seorang ibu yang sempurna. Dia adalah ibu yang tidak akan berhenti untuk melindungi anak-anaknya. Dia adalah ibu yang sepenuhnya menyayangi anda, anaknya yang tersayang.

Bagian Injil yang dipilih untuk peringatan ini menggambarkan Bunda Maria berdiri di kaki Salib. Dia tidak akan di tempat lain selain tepat di bawah Putranya saat Dia menanggung penderitaan terakhir-Nya. Dia tidak lari karena ketakutan. Dia tidak diliputi oleh kesedihan. Dia tidak merajuk karena mengasihani diri sendiri. Tidak, dia berdiri di samping Putranya dengan cinta dan kekuatan yang sempurna dari seorang ibu yang berbakti, peduli, penuh kasih dan setia.

Sewaktu dia berdiri di samping Putranya pada saat-saat penderitaan dan kematian-Nya, Yesus berpaling kepadanya dan mempercayakan Rasul Yohanes untuk perawatan keibuannya. Dari para Bapa Gereja mula-mula hingga ajaran Gereja yang paling mutakhir saat ini, tindakan mempercayakan Yohanes kepada Maria dan Maria kepada Yohanes oleh Yesus ini telah dipahami sebagai penyerahan semua umat beriman pada perawatan ibu Bunda Maria. Oleh karena itu, Bunda Maria bukan hanya Bunda Penebus, Kristus Sendiri, ia juga menjadi Bunda semua yang ditebus, ibu dari kita semua, Bunda Gereja.

Pertimbangkan ibu rohani yang anda miliki di Surga. Seorang ibu adalah orang yang memberi kehidupan. Ibumu di Surga dipercayakan dengan tugas menganugerahkan kepadamu hidup baru yang penuh kasih karunia yang dimenangkan oleh Salib. Dan sebagai ibumu, dia tidak akan menahan apapun darimu yang menguntungkanmu. Seorang ibu juga orang yang lembut dengan anak-anaknya. Hati Tak Bernoda Bunda Maria di Surga adalah yang dipenuhi dengan kelembutan terbesar terhadap anda. Meskipun belaiannya tidak bersifat fisik, namun lebih dalam. Dia membelai dengan kelembutan kasih karunia yang dia berikan kepada anda saat anda berdoa dan berpaling kepadanya dalam kebutuhan anda. Dia memberimu rahmat Putranya, yang dicurahkan ke atas Salib sebagai darah dan air yang bermunculan sebagai sumber belas kasihan. Bunda Maria mencurahkan belas kasihan itu kepadamu seperti yang dilakukan ibu yang lembut dan berbakti. Dia tidak menahan apa pun.

Jika anda tidak menyadari cinta di hati Bunda Maria untuk anda, gunakan peringatan ini sebagai kesempatan untuk memperdalam pemahaman anda tentang perannya dalam hidup. Banyak anak meremehkan ibunya, tidak sepenuhnya memahami kedalaman cinta mereka. Begitu pula dengan Bunda kita di Surga. Kita tidak akan pernah sepenuhnya memahami kasihnya dan pekerjaan keibuannya yang konstan dalam hidup kita sampai kita bergabung dengannya di Surga secara langsung.

Renungkan, hari ini, pada Bunda Maria yang berdiri di samping anda di setiap saat dalam hidup anda. Lihat dia di sana dalam kegembiraan dan kesedihan anda, selama saat-saat godaan dan pergumulan, pada saat-saat kebingungan anda. Lihat dia di sana di sisi anda dan memberikan setiap hadiah spiritual yang baik kepada anda saat anda sangat membutuhkannya. Dia adalah ibu sejati, dan dia layak atas cinta dan ucapan syukur anda.

Ibu tersayang, engkau berdiri di samping Putramu dengan kesetiaan dan cinta yang tak tergoyahkan. Engkau merawat-Nya, memelihara-Nya, dan tidak pernah meninggalkan sisi-Nya. Aku juga anakmu tersayang. Aku berterima kasih atas kesetiaanmu yang penuh kasih terhadap diriku dan membuka hatiku untuk rahmat Putramu yang kau limpahkan kepadaku sepanjang hidup. Bantulah aku untuk lebih menyerahkan hidup pada perhatian keibuanmu dan untuk setiap hari tumbuh dalam rasa syukur atas kehadiranmu dalam hidupku. Bunda Maria, doakan kami.
Yesus, aku percaya padaMu.
Amin


Renungan 23 Mei 2021 – HARI RAYA PENTAKOSTA

komsostidar1