Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: “Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?”
Markus 10:2
Orang-orang Farisi terus-menerus mencoba menjebak Yesus. Meskipun ini adalah fakta yang menyedihkan, ini memberi kita pelajaran tentang mencari kebenaran.
Salah satu tujuan paling mendasar yang harus kita perjuangkan dalam hidup adalah mencari kebenaran. Kita harus berusaha untuk mengetahui kebenaran, dan kemudian membiarkan kebenaran itu membebaskan kita. Pada satu tingkat, orang-orang Farisi mencari kebenaran. Mereka mengajukan pertanyaan kepada Yesus tentang Hukum Musa dan interpretasi-Nya atas hukum itu. Meskipun baik untuk mengajukan pertanyaan seperti itu dan mencari jawaban dari Yesus, ada perbedaan halus yang harus kita buat.
Perbedaannya berkaitan dengan motif si penanya. Dalam hal ini, orang-orang Farisi mengajukan pertanyaan kepada Yesus bukan karena mereka mencari kebenaran; sebaliknya, mereka menanyakannya dengan maksud tipu daya dan manipulasi. Mereka mencari apa pun yang mereka bisa untuk mencoba menjebak Yesus untuk menghukum Dia. Cara yang jauh lebih baik untuk mengajukan pertanyaan kepada Yesus adalah dengan datang kepada-Nya karena dua alasan.
Pertama, kita harus datang kepada-Nya mengajukan pertanyaan karena kita dengan rendah hati percaya bahwa Dia adalah sumber dari segala Kebenaran. Ini membutuhkan kerendahan hati karena menuntut kita untuk mengakui bahwa Yesus lebih tahu. Dia memiliki jawabannya, jawaban yang lebih baik daripada kita.
Kedua, ketika kita mengajukan pertanyaan kepada Yesus, kita harus memeriksa motivasi kita. Mudah-mudahan, motivasi kita terdiri dari satu fakta yang ingin kita ketahui. Kami menjadi percaya bahwa Dia adalah sumber kebenaran dan, oleh karena itu, kita berpaling kepada-Nya sehingga kita akan mengerti. Jadi, kita tidak hanya dengan rendah hati percaya bahwa Dia memiliki jawaban, kita juga dengan tulus ingin mengetahuinya. Bentuk hati yang ingin tahu dan terbuka ini mengarahkan kita untuk menerima semua yang Dia katakan kepada kita, seolah-olah kita adalah tanah kering yang siap menyerap hujan yang lembut.
Renungkan, hari ini, apakah anda secara teratur mengajukan semua pertanyaan anda dalam hidup di hadapan Tuhan kita. Jika ya, periksa motivasi anda. Berusahalah untuk memiliki kerendahan hati yang ingin menerima kebenaran murni dari sumber Kebenaran itu sendiri.
Tuhanku yang benar, aku berpaling kepada-Mu sebagai sumber dari segala Kebenaran. Ajari aku jalan-jalan-Mu dan penuhi aku dengan hikmat-Mu. Bantu aku untuk memahami hidup seperti yang Engkau lihat dan, dalam pemahaman itu, bantu aku untuk merangkul kehendak suci-Mu. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan 24 Februari 2022 Renungan 26 Februari 2022
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7
Bagi umat yang kesulitan mengisi data, bisa meminta bantuan kepada Ketua Lingkungan masing-masing.