Maka kata Yesus: “Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya.”
Lukas 13:18-19
Perumpamaan singkat ini seharusnya berbicara kepada banyak orang jauh lebih banyak daripada yang mereka sadari. Itu harus menjadi sumber dorongan besar bagi kita semua saat kita berusaha membangun Kerajaan Allah melalui karya kerasulan.
Biji sawi sangat kecil. Pada awalnya, ketika seseorang memegangnya di tangan mereka, mereka mungkin tidak terlalu memikirkannya. Tetapi jika mereka menanamnya dalam kondisi yang ideal, benih itu dapat tumbuh menjadi pohon setinggi 20 kaki.
Yesus menggunakan perumpamaan ini untuk memberi kita banyak pelajaran. Salah satu pelajarannya adalah karya amal apostolik kita. Ketika anda memikirkan panggilan menjadi rasul bagi Tuhan, menyebarkan Injil ke ujung bumi, apa yang terlintas di benak anda? Mungkin pikiran pertama adalah tentang mereka yang telah dipercayakan dengan pelayanan yang sangat besar, publik dan bersemangat. Dalam hal ini, lebih mudah untuk melihat buah baik yang lahir dari karya kerasulan seseorang. Tapi bagaimana denganmu? Bagi kebanyakan orang, mereka mungkin berusaha untuk mencintai dan melayani orang lain dengan segala cara yang mereka bisa, dan mereka gagal melihat banyaknya buah baik yang lahir dari usaha mereka. Ketika ini terjadi, beberapa orang mungkin menjadi putus asa dan kehilangan semangat untuk menyebarkan Injil.
Jika ini anda, maka pertimbangkan biji sesawi. Menanam benih kecil ini mewakili sebagian besar upaya kerasulan kita. Tuhan memanggil kita untuk melakukan tindakan kebaikan kecil, membagikan iman kita dengan cara yang halus dan bahkan tersembunyi, melayani karena cinta bahkan ketika itu tidak diketahui, dan melakukannya tanpa henti. Apakah tindakan kecil ini membuahkan hasil bagi Kerajaan Allah? Jika anda percaya perumpamaan tentang biji sesawi ini, maka jawabannya pasti “Ya.”
Sering kali dalam hidup, kita tidak akan pernah melihat efek penuh dari tindakan kita terhadap orang lain. Pengaruh negatif kita akan mempengaruhi mereka jauh lebih banyak daripada yang kita sadari. Dan tindakan kasih amal kita, yang dengannya kita membagikan iman kita, juga akan mempengaruhi orang jauh lebih banyak daripada yang kita sadari. Percaya pada pesan Perumpamaan tentang Biji Sesawi ini seharusnya membuat kita percaya bahwa menanam benih kecil iman itu, melalui amal, kebajikan, dan perkataan kita, memang akan menghasilkan buah yang berlimpah, jauh lebih banyak daripada yang pernah kita ketahui, sampai kita memasuki kemuliaan Surga.
Renungkan, hari ini, kewajiban anda untuk menanam benih iman dan cinta terkecil setiap hari. Jangan berkecil hati jika usaha anda tidak membuahkan hasil yang nyata. Cukup berkomitmen untuk menanam, berulang-ulang. Bergembiralah dalam menabur benih iman dan lihat ini sebagai misi anda. Jika anda melakukan ini sepanjang hidup anda, dari Surga anda akan melihat ke belakang dan kagum pada bagaimana Allah dengan penuh kuasa mendatangkan Kerajaan-Nya melalui tindakan iman dan kasih yang tampaknya tidak penting itu.
Rajaku yang mulia, Engkau menginginkan Kerajaan-Mu tumbuh jauh dan luas melalui upaya cinta kami. Tolong gunakan saya, Tuhan yang terkasih, untuk menanam benih iman dan amal setiap hari. Semoga saya tidak pernah bosan dengan upaya kerasulan ini dan semoga saya selalu sangat senang melayaniMu dan membangun KerajaanMu dengan segala cara yang saya bisa. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan 25 Oktober 2021 Renungan 27 Oktober 2021
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7
Bagi umat yang kesulitan mengisi data, bisa meminta bantuan kepada Ketua Lingkungan masing-masing.