Renungan Harian Katolik 06 Desember 2022

renungan harian katolik

Renungan Harian Katolik, Selasa 06 Desember 2022
Hari Selasa Minggu Adven II

“Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?”
Matius 18:12

Perikop Injil ini selanjutnya mengatakan bahwa orang yang menemukan satu domba yang tersesat “lebih bersukacita karenanya daripada sembilan puluh sembilan yang tidak tersesat”. Pada awalnya, ini mungkin tampak tidak adil. Mengapa tidak terutama bersukacita atas sembilan puluh sembilan orang yang tidak tersesat?

Santo Hilarius, dalam mengomentari perikop ini, menafsirkan orang yang mencari satu domba yang tersesat itu sebagai Anak Allah. Dia meninggalkan “sembilan puluh sembilan”, yang berarti kemuliaan bala tentara Surga, untuk turun ke bumi untuk mencari umat manusia yang tersesat. Kemanusiaan secara keseluruhan adalah satu domba yang hilang. Itu termasuk kita semua.

Hal pertama yang diungkapkan oleh penafsiran ini kepada kita adalah bahwa Anak Allah dengan jelas diutus dalam sebuah misi untuk mencari kita masing-masing setelah kita tersesat jauh dari Bapa di Surga. Bapa tidak duduk dan menunggu kita kembali. Sebaliknya, Dia mengutus Putera-Nya dalam misi yang mencari kita untuk membawa kita kembali ke kandang ilahi-Nya.

Saat kita merenungkan perikop ini, penting untuk melihat semangat dan tekad Tuhan kita saat Dia mencari kita. Apakah kita melihat ini dalam hidup ? Kadang-kadang kita dapat jatuh ke dalam perangkap berpikir bahwa adalah tanggung jawab utama kita untuk mencari Tuhan. Dan meskipun kita tentu memiliki tanggung jawab ini, tugas kita menjadi jauh lebih mudah ketika kita memahami betapa inginnya Tuhan mencari kita dan ingin menemukan kita ketika kita tersesat. Hanya di Surga kita akan sepenuhnya memahami semua yang telah Tuhan lakukan untuk mencari kita, hari demi hari. Namun untuk saat ini, kita harus berusaha untuk memahami kebenaran rohani ini agar kita lebih terbuka terhadap pencarian Yesus yang tekun akan diri kita.

Hal kedua yang diungkapkan perikop ini adalah sukacita di dalam Hati Anak Allah setiap kali Ia menemukan kita dan membawa kita menjauh dari dosa. Terlalu sering kita jatuh ke dalam perangkap melihat Tuhan sebagai Tuhan yang menghakimi yang marah dan menghukum kita. Tetapi jika kita memahami sejauh mana Anak Allah pergi, untuk menemukan kita ketika kita tersesat, dan jika kita dapat memahami sukacita di dalam hati-Nya saat menemukan kita dan membawa kita menjauh dari dosa, maka kita akan lebih siap membuka diri. kepada-Nya, pada undangan lembut-Nya, dan pada Hati-Nya yang penuh belas kasihan setiap kali Dia datang kepada kita melalui kasih karunia.

Renungkan, hari ini, keinginan besar di Hati Tuhan kita saat Dia secara pribadi mencari kita. Penantiannya adalah sukacita—sukacita yang Dia penuhi saat Dia mengangkat kita dan dengan lembut membawa kita kembali kepada Bapa. Biarkan kegembiraan di Hati Tuhan kita ini membuahkan hasil sehingga kita akan berbagi dalam kegembiraan yang melimpah ini.

Tuhanku, Engkau mencariku, siang dan malam, tak pernah lelah memanggilku untuk kembali sepenuhnya kepada-Mu. Tolong bantu diriku untuk mengisi Hati-Mu dengan sukacita dengan selalu menanggapi undangan belas kasih-Mu yang lembut. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin


Renungan Harian Katolik 05 Desember 2022

Renungan Harian Katolik 07 Desember 2022


DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG

Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7

komsostidar1