Kasihanilah, ya Tuhan, karena kami telah berdosa.
Lihat Mazmur 51
Belas kasihan. Itu semua tentangnya. Saat kita memulai Prapaskah, tempat yang bagus untuk memulai adalah dengan pemahaman yang lebih baik tentang belas kasihan.
Seringkali ketika kita memikirkan Prapaskah, kita memikirkannya dengan semacam ketakutan. “Saya harus merelakan sesuatu,” kita sering berpikir. Tetapi jika itu adalah pemikiran kita, maka kita kehilangan intinya. Apakah saya “harus” menyerahkan sesuatu? Yah, ya dan tidak. Memang benar bahwa Tuhan menghendaki ini dan telah berbicara tentang praktik penyangkalan diri dan disiplin diri ini kepada kita melalui Gereja-Nya. Itu benar. Tapi itu lebih merupakan undangan untuk rahmat daripada pengenaan beban.
Menyerahkan sesuatu adalah tentang masuk ke dalam belas kasihan Tuhan yang berlimpah di tingkat yang lebih dalam. Ini tentang dibebaskan dari semua yang mengikat kita, dan ini membantu kita mengalami kehidupan baru yang sangat kita cari. Menyerahkan sesuatu bisa merujuk pada sesuatu yang sederhana seperti berpuasa dari makanan atau minuman. Atau, itu bisa berupa tindakan yang disengaja yang membutuhkan penyangkalan diri tertentu. Tapi ini bagus! Mengapa? Karena itu menguatkan kita dalam semangat dan kemauan kita. Itu menguatkan kita untuk lebih bertekad mengatakan “Ya” kepada Tuhan secara total.
Seringkali dalam hidup kita dikendalikan oleh emosi dan keinginan kita. Kita memiliki dorongan untuk ini atau itu atau untuk melakukan ini atau itu, dan kita sering membiarkan dorongan atau keinginan itu mengendalikan kita. Memasuki praktik penyangkalan diri membantu memperkuat kita untuk mengendalikan kecenderungan kita yang tidak teratur daripada dikendalikan olehnya. Dan ini berlaku untuk lebih dari sekadar makanan dan minuman. Itu berlaku untuk banyak hal dalam hidup termasuk kehidupan kebajikan kita, terutama amal kita.
Belas kasih adalah semua tentang amal. Ini tentang cinta kita kepada Tuhan seperti yang Tuhan sendiri inginkan dari kita. Ini tentang kebebasan untuk membiarkan cinta menguasai kita dan mengambil alih kita sehingga, pada akhirnya, yang ingin kita lakukan hanyalah cinta. Ini bisa menjadi praktik yang sulit untuk diterapkan dalam hidup kita tetapi merupakan sumber kegembiraan dan kepuasan kita.
Belas kasih, khususnya, adalah tindakan cinta. Ini adalah hadiah gratis yang diberikan murni dari motivasi cinta. Dan inilah tepatnya cinta yang Tuhan berikan kepada kita. Kasih Tuhan adalah segala belas kasihan. Dan jika kita ingin menerima belas kasihan itu, maka kita juga harus memberikannya. Dan jika kita ingin memberikannya, kita perlu mengatur diri kita dengan benar untuk memberikan belas kasihan. Hal ini dicapai, sebagian, dengan tindakan kecil penyangkalan diri kita.
Jadi, jadikan ini Prapaskah yang hebat, tetapi jangan terjebak berpikir bahwa pengorbanan Prapaskah itu membebani. Mereka adalah salah satu bagian penting dari jalan menuju kehidupan yang Tuhan ingin berikan kepada kita.
Tuhanku yang berkorban, semoga Prapaskah ini benar-benar berbuah dalam hidupku. Semoga menjadi rahmat dan sukacita untuk merangkul semua yang ingin Engkau berikan kepadaku. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Amin
Renungan 01 Maret 2022 Renungan 03 Maret 2022
DATA MONITORING COVID-19 UMAT PAROKI ST ANDREAS TIDAR, MALANG
Silahkan mengisi Form di link ini untuk mendata umat terpapar covid
https://forms.gle/A2ZcCBSzMR9bi7aE7
Bagi umat yang kesulitan mengisi data, bisa meminta bantuan kepada Ketua Lingkungan masing-masing.