Dulu, Waktu saya awal bekerja, saya pas-pasan. Setiap hari di dompet cuma ada uang terbatas saja-. Kalau beli soto di seberang rumah , supaya hemat beli minta kuahnya yg banyak.
Waktu perayaan Imlek boss kasih saya angpao Rp 500.000,- karena suka cara kerja saya di kantor. Di kantor saya termasuk staff favorit karena lucu dan mau bekerja tidak pilih pilih dan mau volentir ke bagian bagian lainnya .
Ketika terima angpao Rp 500.000,- hati saya berdegub kencang saking bahagia. Uang itu besar banget bagi saya. Langsung terpikir bisa berhari-hari makan enak. Hati saya berbunga-bunga. Di situ saya menyadari betapa nikmatnya jika kita diberi.
Sejak saat itu saya bertekad jika saya sukses, saya mau banyak memberi karena begitu nikmatnya diberi.
Lalu ketika ada yang kasih saya sekotak roti Waktu itu saya belum pernah beli roti mahal karena tidak punya duit.
Waktu saya gigit roti itu, lidah saya rasanya langsung loncat. Enakkk bangeeettt rotinya. Empuuukk guriihh nikmaatt. Saya tanya rekan lainnya , ini roti harganya berapa kok bisa enak banget. Dia jawab bisa Rp 10.000,- satunya. Wahh roti mahall ini.
Saya dikasih 5 roti. 1 saya makan, 1 mau saya kasih sohip . Sisanya saya mau kasih anak jalanan di pinggir jalanan.
Pas saya turun motor, saya panggil beberapa anak jalanan terus saya berikan rotinya. Dari belakang saya liatin mereka.
Pas mereka gigit rotinya, satu anak langsung teriak “Enakk bangett”. Dan dalam hati saya langsung bilang “Shock kan seperti saya saking enaknya.” 😁
Di situlah saya menyadari jika memberi kepada sesama, berikanlah barang yang baik dan bagus. Karena akan menciptakan momen tak terlupakan bagi mereka.
Seperti saya dan anak-anak jalanan itu yang shock pertama kali makan roti enak dan mahal bagi ukuran kantong kami.
🌟🌟
Semakin beriman
Semakin murah hati
Semakin peduli
Semakin berbagi
Hidup ini sangat singkat, tebarkanlah sukacita
🙏🏼🙏🏼🙏🏼
Dikirimkan oleh : Rm.Albertus Medyanto,O.Carm